×
image

Israel Kembali Perintahkan Warga Gaza Mengungsi Ribuan Tinggalkan Harta Benda

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 24 Jul 2024

Ribuan pengungsi tidak sempat membawa harta milik mereka karena sempitnta waktu perintah evakuasi dan eskalasi militer dilakukan. (X/@@unrwa)

Ribuan pengungsi tidak sempat membawa harta milik mereka karena sempitnta waktu perintah evakuasi dan eskalasi militer dilakukan. (X/@@unrwa)


Ribuan Warga Mengungsi Tanpa Barang Bawaan


LBJ - Israel kembali perintahkan warga Gaza meninggalkan tempat berlindung mereka di berbagai bagian utara dan selatan. Perintah tersebut membuat banyak warga terpaksa mengungsi tanpa membawa harta benda.

Menurut petugas kemanusiaan PBB, pergerakan warga terjadi begitu cepat sehingga banyak dari mereka tidak sempat membawa barang apa pun. OCHA melaporkan bahwa lebih dari 150.000 orang telah meninggalkan wilayah Khan Younis sejak Senin.

Peringatan evakuasi yang dikeluarkan oleh otoritas Israel hanya berselang satu jam sebelum eskalasi militer dimulai. Hal ini menimbulkan risiko besar bagi warga sipil yang terjebak di area evakuasi.

"Kami sangat khawatir dengan jeda waktu yang singkat antara perintah evakuasi dan eskalasi militer," kata OCHA.

Baca juga: Netanyahu Tunda Perundingan Perdamaian Gaza Hingga Pemilu AS: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Akibat sempitnya waktu menyebabkan warga Palestina terpaksa meninggalkan harta benda mereka.

"Banyak warga tidak sempat membawa barang bawaan apa pun," ujarnya.

Meningkatnya Konflik dan Dampaknya


OCHA juga melaporkan bahwa banyak warga dengan mobilitas terbatas terjebak di area evakuasi. Mereka termasuk anggota keluarga yang mendukung mereka. Perintah evakuasi ini sangat mengganggu kehidupan sehari-hari warga Gaza.

"Banyak orang terpaksa pindah ke daerah dengan sedikit atau tanpa infrastruktur, serta akses yang sangat terbatas ke tempat berlindung, kesehatan, dan sanitasi," tambah OCHA.

Krisis Kemanusiaan yang Berkepanjangan


Beberapa pusat kesehatan dan titik distribusi makanan di area evakuasi telah berhenti beroperasi. Hal ini memaksa warga yang tertinggal untuk bergantung pada satu dapur umum yang masih beroperasi.

Baca juga: OKI Kutuk Serangan Israel terhadap Konvoi PBB ke Gaza

Rumah Sakit Nasser di Khan Younis menghadapi lonjakan pasien pasca-perang. Pasokan medis yang dikirim minggu lalu untuk 10.000 pasien dialihkan untuk merawat korban massal.

Insiden Keamanan di Jalur Evakuasi


Beberapa bagian Jalan Salah ad Din mengalami insiden keamanan, termasuk baku tembak. Jalan ini merupakan rute utama untuk barang-barang kemanusiaan yang kini harus dialihkan ke Jalan Pesisir.

"Beberapa bagian Jalan Salah ad Din mengalami insiden keamanan, termasuk baku tembak," lapor OCHA.

Pekerja Kemanusiaan Tetap Berjuang


Pekerja kemanusiaan terus berusaha menyediakan perawatan kesehatan, layanan perlindungan anak, bantuan tunai, dan barang-barang penting. Namun, mereka juga menghadapi ancaman. Dua kendaraan UNICEF terkena peluru tajam saat menunggu di titik penahanan dekat pos pemeriksaan Wadi Gaza.

"Ini adalah insiden penembakan kedua yang melibatkan mobil-mobil UNICEF dalam 12 minggu terakhir," kata UNICEF.

Baca juga: Alex Soros Dukung Kamala Harris Jadi Presiden: Kontroversi dan Dukungan Mengalir

UNICEF mengingatkan bahwa mereka bekerja dibawah perlindungan hukum humaniter internasional.

"Kami menegaskan bahwa pekerja kemanusiaan dilindungi berdasarkan Hukum Humaniter Internasional," sambungnya.

Kesulitan Air Bersih


UNICEF berhasil memindahkan beberapa pipa air ke utara untuk menyediakan air ke daerah Jabalya. Warga Gaza bertahan hidup dengan hanya seperempat dari persediaan air yang mereka miliki sebelum konflik dimulai pada 7 Oktober.

Konflik yang terus berlanjut memaksa warga Gaza mengungsi tanpa harta benda. OCHA dan organisasi kemanusiaan lainnya terus berjuang menyediakan bantuan di tengah kondisi yang semakin sulit.***

Sumber: Xinhua

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post