Netanyahu Tunda Perundingan Perdamaian Gaza Hingga Pemilu AS: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
By Cecep Mahmud
23 Jul 2024

Benjamin Netanyahu, berencana menunda perundingan perdamaian di Gaza (X/@netanyahu)
Keluarga Sandera dan Pendukung Perdamaian Kecewa
LBJ - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berencana menunda perundingan perdamaian di Gaza hingga pemilihan Presiden AS. Laporan ini dikutip dari seorang diplomat senior Timur Tengah pada Minggu. Keputusan ini menambah frustrasi bagi pendukung perdamaian dan keluarga sandera Israel yang menunggu kepastian.
Elijah Magnier, seorang koresponden perang veteran, menyebutkan bahwa Netanyahu tidak berniat mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
"Netanyahu membunuh anak-anak dengan alasan mereka akan tumbuh dewasa dan menjadi ancaman. Ini mirip dengan pemikiran Nazi terhadap Yahudi saat Perang Dunia II," kata Magnier pada Senin.
Alasan di Balik Penundaan
Menurut Magnier, Barat, khususnya Amerika Serikat, memberi Israel kebebasan bertindak tanpa konsekuensi.
"Jika pasokan senjata dan amunisi tidak dihentikan, Netanyahu tidak akan berhenti," ujarnya.
Baca juga: OKI Kutuk Serangan Israel terhadap Konvoi PBB ke Gaza
Politisi di Amerika Serikat khawatir akan posisi mereka, sehingga terus mendukung Israel.
Berkali-kali sejak awal tahun, AS mengumumkan kesepakatan gencatan senjata yang disetujui, namun Israel selalu menarik kembali atau mengubahnya.
"Biden mengatakan ada modifikasi dokumen Israel yang diterima Hamas, namun Israel kembali menolaknya," jelas Magnier.
Syarat-Syarat Netanyahu
Dalam pidato terakhirnya, Netanyahu menambahkan syarat baru, seperti tidak akan menarik diri dari koridor Philadelphia yang memisahkan Gaza dari Mesir.
"Ini melanggar perjanjian Camp David 1978," kata Magnier.
Netanyahu juga ingin tetap berada di koridor Netzarim yang memisahkan Gaza utara dan selatan.
Baca juga: Tragedi di Nuseirat: Serangan Bertubi-tubi Tentara Israel Menyisakan Luka Mendalam
Pada akhir Juni, Netanyahu mengatakan perjanjian gencatan senjata hanya mencakup gencatan senjata sebagian dan Israel masih berkomitmen melenyapkan Hamas.
"Permusuhan militer tidak akan pernah berakhir dan perang akan terus berlanjut tanpa henti," kata Netanyahu.
Reaksi Keluarga Sandera dan Pendukung Perdamaian
Penolakan Netanyahu untuk mempertimbangkan kesepakatan damai membuat keluarga sandera Israel kecewa.
"Keluarga para tahanan berkata, 'Kalian tidak ingin anak-anak kami kembali,'" jelas Magnier.
Baca juga: Seruan Pembalasan Houthi: Ancaman Serangan Skala Besar ke Israel Pasca Serangan di Yaman
Pada hari Senin, Netanyahu mendarat di Washington DC untuk bertemu Biden dan berbicara di depan Kongres AS. Beberapa anggota keluarga sandera Israel berencana memprotes pidatonya pada Rabu.
"Masalahnya bukan di Israel, tetapi di negara-negara Barat yang mendukung Israel," ujar Magnier.
Negara barat memberi Israel waktu tiga bulan, lalu enam bulan, dan sekarang sembilan bulan untuk mencapai tujuannya.
"Kita baru melihat puncak gunung es. Perang multi-front terhadap Israel mungkin terjadi untuk menghentikan perang terhadap Gaza," tambahnya.***
Sumber: Sputnik
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini