×
image

Penundaan Makan Malam Tingkatkan Risiko Depresi dan Kecemasan Pekerja

  • image
  • By Shandi March

  • 22 Jul 2024

Kebiasaan menunda makan malam dapat memperbesar risiko depresi dan kecemasan bagi pekerja. (FotoPixabay-whoismargot)

Kebiasaan menunda makan malam dapat memperbesar risiko depresi dan kecemasan bagi pekerja. (FotoPixabay-whoismargot)


LBJ - Sebuah studi terbaru di "Jama Network" mengungkap bahwa menunda makan malam meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Ini berlaku terutama bagi pekerja shift.

Medical Daily mengungkapkan bahwa waktu makan yang teratur sangat berpengaruh pada kesehatan mental pekerja.

Penelitian melibatkan 22.617 pekerja maskapai penerbangan. Mereka yang menunda makan malam hingga lewat jam 8 malam menghadapi risiko depresi dua kali lipat. Mereka juga mengalami kecemasan 78 persen lebih tinggi dibanding yang makan lebih awal.

Selain itu, menunda sarapan hingga setelah jam 9 pagi juga meningkatkan risiko depresi sebesar 73 persen dan kecemasan sebesar 79 persen.

Baca juga : Petugas Pemadam Kebakaran Depok Ungkap Kondisi Alat Rusak dalam Video Viral ‘Room Tour’

Baca juga : Pengakuan Dede Minta Maaf atas Kesaksian Palsu yang Menjebloskan Delapan Orang dalam Kasus Pembunuhan Vina

Saran dari Para Peneliti


Para peneliti mengusulkan bahwa menjaga jadwal makan teratur dalam waktu 12 jam setiap hari dapat mengurangi risiko depresi dan kecemasan.

Mereka menekankan pentingnya intervensi dan kebijakan pendukung untuk membantu mengurangi dampak buruk dari kerja shift dan jam kerja tidak teratur terhadap kesehatan mental.

“Temuan penelitian ini menunjukkan perlunya intervensi dan kebijakan pendukung yang membantu mengurangi dampak buruk dari kerja shift dan jam kerja tidak teratur terhadap kesehatan mental di antara awak pesawat dan, lebih luas lagi, di antara pekerja shift,” ucap para peneliti studi dkutip dari Antara.

Analisis dan Implikasi


Penelitian ini membuka wawasan baru mengenai pentingnya pengaturan waktu makan dalam menjaga kesehatan mental, terutama bagi pekerja shift.

Meskipun mekanisme spesifik pengaruh waktu makan terhadap ritme sirkadian belum sepenuhnya dipahami, disarankan agar kepatuhan pada jadwal makan yang teratur dapat membantu meminimalisir gangguan ritme sirkadian yang berpotensi merugikan.

Dengan bertambahnya bukti tentang pengaruh waktu makan terhadap kesehatan mental, penting bagi lembaga dan organisasi untuk mempertimbangkan kebijakan yang mendukung kesehatan mental pekerja, terutama dalam setting kerja yang tidak teratur.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post