Seruan Pembalasan Houthi: Ancaman Serangan Skala Besar ke Israel Pasca Serangan di Yaman
By Shandi March
22 Jul 2024

Milisi Houthi berjanji akan melakukan serangan besar-besaran terhadap Israel. (Foto:X@Zoperation))
LBJ - Milisi Houthi berjanji akan melakukan serangan besar-besaran terhadap Israel. Janji ini disampaikan menyusul serangan mematikan yang terjadi di pelabuhan Hodeidah, Yaman pada Sabtu (20/7) lalu.
Serangan yang terjadi pada Sabtu itu menimbulkan dampak serius, termasuk kebakaran besar dan pemadaman listrik.
Menanggapi serangan tersebut, Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, menyatakan bahwa tindakan balasan mereka tidak akan terbatas.
“Semua pihak penting dalam semua level akan menjadi target bagi kami," ujar Abdulsalam, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera TV.
Baca juga : WNI Aman dari Serangan Udara Israel di Hudaidah, Yaman
Baca juga : Israel Bom Milisi Houthi di Yaman: Tindakan Balasan Setelah Serangan Drone di Tel Aviv
Dalam serangan balasan, Israel menyasar infrastruktur kritikal di Hodeidah, termasuk depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik.
Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, serangan tersebut merupakan respons langsung terhadap serangan drone yang dilakukan Houthi ke Tel Aviv.
“(Serangan itu menargetkan) sasaran militer rezim teroris Houthi di kawasan pelabuhan Hodeidah di Yaman sebagai tanggapan atas ratusan serangan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir," kata Hagari, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (20/7)..
Serangan ini telah memperluas ketegangan di kawasan, dengan Israel dan Houthi saling balas menyerang.
Menurut Menteri Pertahanan Israel, Yaov Gallant, serangan tersebut adalah upaya untuk mengirim pesan kuat kepada Houthi pasca serangan mereka yang merenggut nyawa warga Israel.
“Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Tiap pertama kali mereka melukai warga negara Israel, kami akan membalas mereka. Kami akan melakukan ini di mana pun diperlukan," ungkap Gallant.
Di sisi lain, Abdulsalam menegaskan bahwa tujuan Israel menghentikan dukungan Yaman terhadap Gaza adalah mimpi belaka.
“Agresi brutal Israel terhadap Yaman bertujuan untuk memperdalam penderitaan masyarakat dan untuk menekan Yaman agar berhenti mendukung Gaza," ujar Abdulsalam dalam cuitannya di X.
Abdulsalam menegaskan bahwa apa yang diharapkan Israel tidak akan pernah terwujud. Menurutnya, Houthi tetap akan terus memberikan dukungan kepada penduduk Palestina di Jalur Gaza.
Konflik antara Israel dan Houthi di Yaman ini tidak hanya menjadi perhatian regional tetapi juga global, mengingat potensi eskalasi yang dapat mempengaruhi stabilitas lebih luas. Seruan pembalasan oleh Houthi menandakan bahwa konflik ini mungkin akan berlanjut dengan lebih intens di masa yang akan datang.***
Serangan yang terjadi pada Sabtu itu menimbulkan dampak serius, termasuk kebakaran besar dan pemadaman listrik.
Menanggapi serangan tersebut, Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, menyatakan bahwa tindakan balasan mereka tidak akan terbatas.
“Semua pihak penting dalam semua level akan menjadi target bagi kami," ujar Abdulsalam, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera TV.
Baca juga : WNI Aman dari Serangan Udara Israel di Hudaidah, Yaman
Baca juga : Israel Bom Milisi Houthi di Yaman: Tindakan Balasan Setelah Serangan Drone di Tel Aviv
Tanggapan Israel
Dalam serangan balasan, Israel menyasar infrastruktur kritikal di Hodeidah, termasuk depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik.
Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, serangan tersebut merupakan respons langsung terhadap serangan drone yang dilakukan Houthi ke Tel Aviv.
“(Serangan itu menargetkan) sasaran militer rezim teroris Houthi di kawasan pelabuhan Hodeidah di Yaman sebagai tanggapan atas ratusan serangan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir," kata Hagari, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (20/7)..
Serangan ini telah memperluas ketegangan di kawasan, dengan Israel dan Houthi saling balas menyerang.
Menurut Menteri Pertahanan Israel, Yaov Gallant, serangan tersebut adalah upaya untuk mengirim pesan kuat kepada Houthi pasca serangan mereka yang merenggut nyawa warga Israel.
“Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Tiap pertama kali mereka melukai warga negara Israel, kami akan membalas mereka. Kami akan melakukan ini di mana pun diperlukan," ungkap Gallant.
Di sisi lain, Abdulsalam menegaskan bahwa tujuan Israel menghentikan dukungan Yaman terhadap Gaza adalah mimpi belaka.
“Agresi brutal Israel terhadap Yaman bertujuan untuk memperdalam penderitaan masyarakat dan untuk menekan Yaman agar berhenti mendukung Gaza," ujar Abdulsalam dalam cuitannya di X.
Abdulsalam menegaskan bahwa apa yang diharapkan Israel tidak akan pernah terwujud. Menurutnya, Houthi tetap akan terus memberikan dukungan kepada penduduk Palestina di Jalur Gaza.
Konflik antara Israel dan Houthi di Yaman ini tidak hanya menjadi perhatian regional tetapi juga global, mengingat potensi eskalasi yang dapat mempengaruhi stabilitas lebih luas. Seruan pembalasan oleh Houthi menandakan bahwa konflik ini mungkin akan berlanjut dengan lebih intens di masa yang akan datang.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini