Serangan Drone Houthi di Tel Aviv: Ancaman Baru di Timur Tengah
By Cecep Mahmud
21 Jul 2024

Drone milik Houthi yang dipamerkan melalui televisi yang berafiliasi pada milisi Houthi, Yaman. (tangkap layar Al masirah)
Houthi Klaim Tanggung Jawab, Israel Siaga
LBJ - Pada November 2023, milisi Houthi Yaman melancarkan operasi gerilya besar-besaran. Mereka menyita kapal dan melancarkan serangan rudal serta drone. Target utamanya adalah kapal dagang terkait Israel dan pelabuhan Laut Merah di Eilat. Houthi bersumpah akan melanjutkan operasi hingga Israel menghentikan aksinya di Gaza.
Jumat pagi, serangan dramatis terjadi. Sebuah pesawat nirawak besar penuh bahan peledak menabrak gedung di pusat kota Tel Aviv, hanya 100 meter dari Konsulat AS. Serangan ini dilakukan oleh Yafa, drone baru dengan jangkauan sangat jauh dan kemampuan menghindari radar, menurut pernyataan Houthi.
Pakar militer Israel mengidentifikasi drone itu sebagai Samad-3 yang ditingkatkan. Drone ini memiliki panjang 2,8 meter dan lebar sayap 4,5 meter, dengan jangkauan 1.500-1.800 km dan kecepatan 250 km/jam. Namun, jarak antara wilayah Houthi di Yaman dan Tel Aviv melebihi 2.000 km. Jadi, drone ini kemungkinan besar adalah peningkatan dari seri Samad atau model lainnya.
Salah satu saksi mata, David Cohen, mengatakan, "Ledakan itu sangat besar, saya bisa merasakan getarannya dari jarak jauh. Ini menakutkan."
Baca juga: Israel Bom Milisi Houthi di Yaman: Tindakan Balasan Setelah Serangan Drone di Tel Aviv
Perkembangan Drone Houthi
Seri Samad meliputi berbagai UAV pengintai dan serang. Samad-1 adalah UAV pengintai dengan lebar sayap 3,5 meter dan jangkauan 500 km. Samad-4, pesawat serang nirawak sepanjang 3 meter dengan lebar sayap 5 meter, memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km dan muatan 50 kg, termasuk dua bom tak berpandu.
Selain Samad, Houthi juga menggunakan drone kamikaze Qasef-1 dan Qasef-2K. UAV ini lebih sederhana dan murah, dengan jangkauan 150-200 km dan daya tahan terbang dua jam. Milisi Houthi telah menggunakan drone tersebut untuk menargetkan kapal perang AS dan Inggris di Laut Merah.
Drone Wa'aed, mirip dengan Shahed 136 milik Iran, juga digunakan. Milisi Houthi mengklaim bahwa semua peralatan mereka adalah buatan dalam negeri, meski ada indikasi transfer teknologi dari Iran.
Baca juga: Serangan Israel Hantam Gudang Amunisi Hizbullah di Lebanon
Milisi meluncurkan Khatif-1 pada 2021, drone kecil dengan muatan 10 kg dan jangkauan beberapa puluh km. Peningkatan Khatif-2 terlihat pada parade tahun 2022, namun karakteristiknya masih misterius.
Houthi juga mengoperasikan drone pengintai Mersad-1 dan Mersad-2, diduga hasil rekayasa balik Boeing RQ-21 Blackjack. Versi Houthi dari drone RQ-11 Raven, Raqeep, memiliki jangkauan 15 km dan durasi operasional 98 menit.
Milisi Houthi terus meningkatkan operasi mereka. Serangan ini menandai eskalasi terbaru dalam konflik asimetris di Timur Tengah. Israel kini dalam siaga tinggi, sementara Houthi menunjukkan kemampuan teknologi dan militernya yang terus berkembang.***
Sumber: Sputnik
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini