Microsoft Down: Efek Domino Gangguan Pada Penerbangan dan Televisi di Puluhan Negara
By Shandi March
20 Jul 2024

Microsoft Down: Efek Domino Gangguan Pada Penerbangan dan Televisi di Puluhan Negara. (pixabay-Simon)
LBJ - Gangguan (down) pada layanan Microsoft pada Kamis (18/7) telah menyebabkan kekacauan global, mempengaruhi sektor dari penerbangan hingga siaran televisi dan layanan perbankan.
Menurut CNN, Ryanair meminta penumpangnya tiba tiga jam lebih awal. Ini disebabkan oleh "masalah TI pihak ketiga yang berada di luar kendali Ryanair dan mempengaruhi semua maskapai".
Sementara itu, Frontier Airlines dan beberapa maskapai lain terpaksa menghentikan operasi selama berjam-jam. Ini terjadi karena regulator menghentikan sementara penerbangan mereka.
Frontier Airlines mengakui di situs web resminya bahwa sistem mereka terdampak oleh pemadaman dari Microsoft. Pemadaman ini juga berdampak pada perusahaan lain.
"Kami menghargai kesabaran Anda," ujar perusahaan, yang juga menawarkan pengembalian uang kepada penumpang yang terdampak.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS menyatakan bahwa Frontier meminta mereka untuk menghentikan sementara keberangkatan di seluruh AS. Kebijakan ini dicabut beberapa saat setelah pukul 10 malam ET.
Maskapai tersebut membatalkan 131 penerbangan dan menunda 223 lainnya. Ini mencakup hampir 30 persen dari total penerbangannya, menurut data dari FlightAware.
Microsoft Store pertama mengalami masalah di 28 negara, tidak termasuk Indonesia. Di AS, sebagian besar keluhan terkait aplikasi (36%), website (34%), dan masalah login (31%).
Laporan gangguan mencapai puncaknya pada Jumat (19/7) pukul 08.09 dengan 516 keluhan. Meski sempat menurun, jumlah laporan meningkat lagi menjadi 303 pada pukul 14.09 WIB.
Kemudian, Microsoft 365 juga terganggu di 51 negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, keluhan terbanyak adalah pada Onedrive (81%), diikuti oleh masalah website (12%) dan login (8%). Puncak laporan terjadi pukul 08.26 WIB dengan 25 keluhan.
Di Amerika Serikat, laporan masalah pada Microsoft 365 mencapai puncaknya pukul 06.55 WIB dengan 907 keluhan, dan menurun menjadi 106 laporan per pukul 14.10.
Puncaknya, Microsoft Azure juga tercatat down di 51 negara, termasuk Indonesia.
Baca juga : Rincian Peran Hasto Kristiyanto dalam Penyidikan Kasus Korupsi DJKA oleh KPK
Baca juga : Kronologi Penangkapan WNA Korea Selatan yang Selundupkan 94 Reptil di Bandara Soekarno-Hatta
Microsoft di situs laporan status perangkat lunak cloud Azure mereka mengungkapkan bahwa layanan tersebut terhenti untuk beberapa pelanggan di wilayah Amerika Tengah pada sore hari waktu setempat, termasuk kegagalan dalam operasi manajemen layanan dan konektivitas.
"Termasuk kegagalan dalam operasi manajemen layanan dan konektivitas atau ketersediaan layanan," menurut pernyataan dari Microsoft.
Perusahaan berupaya menemukan penyebabnya dan memperbaikinya, tetapi belum merespons permintaan komentar lebih lanjut.
Sementara itu, insiden keamanan siber yang terkait dengan perangkat lunak antivirus Crowdstrike juga menciptakan lebih banyak masalah, termasuk munculnya 'blue screen of death' pada banyak komputer Windows di seluruh dunia.
Peneliti keamanan siber Troy Hunt, mengungkap gangguan Microsoft itu membuat munculnya blue screen di berbagai komputer Windows.
"Sesuatu yang sangat aneh sedang terjadi saat ini," kicaunya dalam sebuah postingan di X, sambil menyebut orang-orang di seluruh dunia mengeluh komputer Windows mereka tiba-tiba menampilkan "blue screen of death" dan memasuki mode pemulihan.***
Menurut CNN, Ryanair meminta penumpangnya tiba tiga jam lebih awal. Ini disebabkan oleh "masalah TI pihak ketiga yang berada di luar kendali Ryanair dan mempengaruhi semua maskapai".
Sementara itu, Frontier Airlines dan beberapa maskapai lain terpaksa menghentikan operasi selama berjam-jam. Ini terjadi karena regulator menghentikan sementara penerbangan mereka.
Frontier Airlines mengakui di situs web resminya bahwa sistem mereka terdampak oleh pemadaman dari Microsoft. Pemadaman ini juga berdampak pada perusahaan lain.
"Kami menghargai kesabaran Anda," ujar perusahaan, yang juga menawarkan pengembalian uang kepada penumpang yang terdampak.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS menyatakan bahwa Frontier meminta mereka untuk menghentikan sementara keberangkatan di seluruh AS. Kebijakan ini dicabut beberapa saat setelah pukul 10 malam ET.
Maskapai tersebut membatalkan 131 penerbangan dan menunda 223 lainnya. Ini mencakup hampir 30 persen dari total penerbangannya, menurut data dari FlightAware.
Microsoft Store pertama mengalami masalah di 28 negara, tidak termasuk Indonesia. Di AS, sebagian besar keluhan terkait aplikasi (36%), website (34%), dan masalah login (31%).
Laporan gangguan mencapai puncaknya pada Jumat (19/7) pukul 08.09 dengan 516 keluhan. Meski sempat menurun, jumlah laporan meningkat lagi menjadi 303 pada pukul 14.09 WIB.
Kemudian, Microsoft 365 juga terganggu di 51 negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, keluhan terbanyak adalah pada Onedrive (81%), diikuti oleh masalah website (12%) dan login (8%). Puncak laporan terjadi pukul 08.26 WIB dengan 25 keluhan.
Di Amerika Serikat, laporan masalah pada Microsoft 365 mencapai puncaknya pukul 06.55 WIB dengan 907 keluhan, dan menurun menjadi 106 laporan per pukul 14.10.
Puncaknya, Microsoft Azure juga tercatat down di 51 negara, termasuk Indonesia.
Baca juga : Rincian Peran Hasto Kristiyanto dalam Penyidikan Kasus Korupsi DJKA oleh KPK
Baca juga : Kronologi Penangkapan WNA Korea Selatan yang Selundupkan 94 Reptil di Bandara Soekarno-Hatta
Sumber Masalah dan Upaya Pemulihan
Microsoft di situs laporan status perangkat lunak cloud Azure mereka mengungkapkan bahwa layanan tersebut terhenti untuk beberapa pelanggan di wilayah Amerika Tengah pada sore hari waktu setempat, termasuk kegagalan dalam operasi manajemen layanan dan konektivitas.
"Termasuk kegagalan dalam operasi manajemen layanan dan konektivitas atau ketersediaan layanan," menurut pernyataan dari Microsoft.
Perusahaan berupaya menemukan penyebabnya dan memperbaikinya, tetapi belum merespons permintaan komentar lebih lanjut.
Sementara itu, insiden keamanan siber yang terkait dengan perangkat lunak antivirus Crowdstrike juga menciptakan lebih banyak masalah, termasuk munculnya 'blue screen of death' pada banyak komputer Windows di seluruh dunia.
Peneliti keamanan siber Troy Hunt, mengungkap gangguan Microsoft itu membuat munculnya blue screen di berbagai komputer Windows.
"Sesuatu yang sangat aneh sedang terjadi saat ini," kicaunya dalam sebuah postingan di X, sambil menyebut orang-orang di seluruh dunia mengeluh komputer Windows mereka tiba-tiba menampilkan "blue screen of death" dan memasuki mode pemulihan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini