×
image

Memahami Fase Demam Berdarah: Kunci Menyelamatkan Nyawa

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 17 Jul 2024

<br />
<b>Deprecated</b>:  htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in <b>/home/lbjjakarta/public_html/post.php</b> on line <b>218</b><br />


Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/lbjjakarta/public_html/post.php on line 221


LBJ - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik infeksi dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, dr. Soroy Lardo Sp.PD KPTI FINASIM, menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai fase perjalanan klinis penyakit demam berdarah dengue. Menurutnya, hal ini dapat mencegah perubahan imunitas yang berpotensi fatal dan menyelamatkan nyawa pasien.

Fase Perjalanan Klinis Demam Berdarah


Dr. Soroy menjelaskan bahwa ada tiga fase klinis dalam penyakit demam berdarah: fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan.

"Demam berdarah ini paling penting memahami fase perjalanan klinisnya, ada tiga fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase recovery jadi masyarakat memahami kapan dia bisa kelola di rumah dan kapan harus dibawa berobat," ujarnya dalam wawancara di Jakarta.

Pada fase demam, yang terjadi antara satu hingga tiga hari, pasien mengalami demam tinggi akibat virus yang melepaskan zat ositokin. Zat ini mengaktivasi proses yang menyebabkan demam, sehingga hidrasi dan pemberian obat penurun demam sangat penting.

Fase Kritis yang Berbahaya


Fase kritis terjadi pada hari keempat dan kelima. Virus menyebabkan pembuluh darah bocor, yang dapat menimbulkan syok dan kematian.

"Masa kritis ini yang berbahaya sebenarnya, karena pada saat itu akan terjadi kebocoran pembuluh darah," kata Soroy.

Gejala lain yang muncul adalah pendarahan yang bisa mengganggu organ vital seperti paru-paru dan rongga perut.

Pentingnya Perawatan Dini


Soroy menyarankan orang tua membawa anak yang demam ke rumah sakit pada hari pertama untuk tes NS1 guna mendeteksi virus dengue.

"Penurunan trombosit pasti terjadi, maka perawatan lebih awal sangat diperlukan," jelasnya.

Jika terlambat, kondisi pasien bisa memburuk drastis pada fase kritis.

Nutrisi juga memainkan peran penting dalam penyembuhan.

"Selain cairan dan elektrolit, pasien dapat mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C dan madu," tambah Soroy.

Vaksinasi dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


Masyarakat bisa mencegah infeksi demam berdarah dengan mendapatkan vaksinasi DBD yang diberikan 3-6 bulan setelah infeksi. Vaksin ini tersedia bagi mereka yang berusia enam hingga 45 tahun. Soroy juga menekankan pentingnya menerapkan PHBS untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Dalam upaya menurunkan angka kematian akibat demam berdarah, pemahaman dan tindakan cepat dari masyarakat sangat krusial.

"Istirahat jadi kunci utamanya," pungkas Soroy.

Dengan pemahaman yang baik tentang fase-fase demam berdarah, masyarakat dapat melakukan tindakan tepat dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post