×
image

JD Vance Sebagai Cawapres: Pilihan Tepat atau Sekedar Formalitas?

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 17 Jul 2024

<br />
<b>Deprecated</b>:  htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in <b>/home/lbjjakarta/public_html/post.php</b> on line <b>218</b><br />


Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/lbjjakarta/public_html/post.php on line 221


Pengumuman di Tengah Konvensi Nasional Partai Republik


LBJ - Donald Trump mengumumkan JD Vance sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan 2024. Pengumuman ini dilakukan pada Konvensi Nasional Partai Republik. Para delegasi secara resmi menominasikan Trump dan Vance sebagai pasangan calon partai.

Reaksi Pakar: Antara Dukungan dan Kritik


Paul Gottfried, pemimpin redaksi majalah Chronicles, menyambut baik keputusan ini.

"Saya senang dengan pilihan ini," ujarnya.

Namun, pakar lain memiliki pandangan berbeda. Wilfred Reilly, profesor ilmu politik di Kentucky State University, menyarankan bahwa pilihan yang lebih moderat seperti Marco Rubio atau Glenn Youngkin mungkin lebih strategis.

Baca juga: Joe Biden Serukan Persatuan dan Ingatkan Rekam Jejak Trump

Kritik Terhadap Kebijakan Kiri


Selama masa jabatannya di Senat, Vance dikenal vokal terhadap inisiatif sosial dari kubu kiri. Ia menentang Critical Race Theory, program keberagaman, dan investasi ESG. Vance juga mengadvokasi negosiasi dengan Rusia, menolak bantuan militer AS untuk Ukraina.

Insiden Penembakan di Pennsylvania


Pada Sabtu sore, terjadi penembakan saat kampanye Trump di Butler, Pennsylvania. Trump mengalami luka tembak di telinga kanannya. Insiden ini menewaskan seorang pria dan melukai dua orang lainnya. FBI menyelidiki kasus ini sebagai upaya pembunuhan dan potensi terorisme domestik. FBI mengidentifikasi tersangka sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania.

Kesimpulan Para Ahli


Menurut Reilly, penembakan di Pennsylvania mungkin berperan dalam pemilihan Vance.

"Trump mungkin tidak menginginkan seseorang yang begitu populer," katanya.

Meskipun Vance dianggap sebagai pilihan yang solid, banyak yang meragukan ia akan memperluas basis pemilih Trump secara signifikan.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 44 Warga Palestina

Arah Kampanye Trump-Vance


Pilihan JD Vance sebagai cawapres mencerminkan strategi Trump untuk mempertahankan pendukung setianya. Namun, apakah ini cukup untuk memenangkan pemilihan, masih menjadi tanda tanya.

"Pada titik ini, kebanyakan orang kemungkinan sudah memutuskan siapa yang akan mereka pilih," ujar Reilly.

Apakah Vance Mampu Meningkatkan Dukungan?


Pilihan Vance menunjukkan komitmen Trump terhadap agenda populis.Namun, banyak yang masih mempertanyakan efektivitas Vance dalam meningkatkan dukungan karena basis pemilih tidak banyak berubah.

"Ia adalah versi yang lebih baik dari orang yang menominasikannya," kata Gottfried.

Trump dan Vance: Kombinasi yang Efektif?


Dengan penunjukan Vance, Trump berharap dapat menyampaikan pesan populis yang kuat. Namun, tantangan terbesar mereka adalah mengatasi persepsi dan realitas politik saat ini. Apakah kombinasi ini akan berhasil menarik pemilih moderat dan independen?

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post