Donald Trump Ngotot Cari Sepatu Saat Dievakuasi Secret Service dalam Insiden Penembakan
By Shandi March
16 Jul 2024

Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/lbjjakarta/public_html/post.php on line 221
LBJ - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kehilangan sepatu saat anggota Secret Service mengerubunginya dan melindunginya dalam sebuah insiden penembakan yang terjadi saat kampanyenya di Pennsylvania.
Secret Service harus mengevakuasi Donald Trump saat ia mengalami momen menegangkan dalam insiden penembakan yang terjadi pada Sabtu (13/7). Insiden tersebut menyisakan cerita unik ketika Trump terlihat sibuk dan ngotot mencari sepatunya yang hilang di tengah kekacauan.
Menurut laporan CNN, Trump kehilangan sepatu saat anggota Secret Service dengan sigap mengerubunginya dan membawanya menjauh dari panggung.
Rekaman audio yang beredar memperlihatkan Trump yang berulang kali meminta kepada para anggota pengamanan untuk membiarkannya mengambil sepatunya.
"Biarkan saya mengambil sepatu saya. Biarkan saya mengambil sepatu saya," ucap Trump dalam kebingungan saat dibawa menjauh dari bahaya.
Seorang agen Secret Service yang menemani Trump terdengar berusaha menenangkan dengan berkata, "Saya memegang Anda, Pak. Saya memegang Anda, Pak," sambil melanjutkan evakuasi. Ini menunjukkan tingkat kesiapsiagaan dan profesionalisme yang tinggi dari Secret Service dalam melindungi mantan presiden dalam situasi darurat.
Baca juga : Serangan Udara Israel Hancurkan Kamp Pengungsi di Gaza, Sembilan Warga Palestina Tewas
Baca juga : Trump Resmi Menjadi Calon Presiden Partai Republik untuk Ketiga Kalinya
Dalam wawancara bersama New York Post, Trump mengungkapkan bahwa tindakan cepat Secret Service menyebabkan sepatunya terlepas. "Para agen mengerubungi saya dengan begitu kencang sampai-sampai sepatu saya terlepas. Padahal saya mengikatnya dengan kuat," ungkap Trump. Ia juga memuji kinerja Secret Service yang menurutnya telah melakukan pekerjaan fantastis dalam melindunginya.
Dalam wawancara terpisah dengan New York Times, Trump menyatakan bahwa ia mungkin sudah tidak ada lagi jika tembakan tersebut mengenainya.
"Saya seharusnya tidak di sini. Saya seharusnya sudah meninggal," ujar Trump saat wawancara yang dikutip oleh LBJ pada Senin (15/7).
Menurutnya banyak orang mengatakan beruntung atau karena Tuhan, ia masih bisa berada di sini.
FBI telah mengidentifikasi pelaku penembakan sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang pemuda 20 tahun yang tercatat sebagai pemilih Partai Republik dari Bethel Park, Pennsylvania. Crooks melakukan aksi penembakan tersebut menggunakan senjata jenis AR yang dimiliki oleh ayahnya.***
Secret Service harus mengevakuasi Donald Trump saat ia mengalami momen menegangkan dalam insiden penembakan yang terjadi pada Sabtu (13/7). Insiden tersebut menyisakan cerita unik ketika Trump terlihat sibuk dan ngotot mencari sepatunya yang hilang di tengah kekacauan.
Menurut laporan CNN, Trump kehilangan sepatu saat anggota Secret Service dengan sigap mengerubunginya dan membawanya menjauh dari panggung.
Rekaman audio yang beredar memperlihatkan Trump yang berulang kali meminta kepada para anggota pengamanan untuk membiarkannya mengambil sepatunya.
"Biarkan saya mengambil sepatu saya. Biarkan saya mengambil sepatu saya," ucap Trump dalam kebingungan saat dibawa menjauh dari bahaya.
Seorang agen Secret Service yang menemani Trump terdengar berusaha menenangkan dengan berkata, "Saya memegang Anda, Pak. Saya memegang Anda, Pak," sambil melanjutkan evakuasi. Ini menunjukkan tingkat kesiapsiagaan dan profesionalisme yang tinggi dari Secret Service dalam melindungi mantan presiden dalam situasi darurat.
Baca juga : Serangan Udara Israel Hancurkan Kamp Pengungsi di Gaza, Sembilan Warga Palestina Tewas
Baca juga : Trump Resmi Menjadi Calon Presiden Partai Republik untuk Ketiga Kalinya
Pujian Trump untuk Secret Service
Dalam wawancara bersama New York Post, Trump mengungkapkan bahwa tindakan cepat Secret Service menyebabkan sepatunya terlepas. "Para agen mengerubungi saya dengan begitu kencang sampai-sampai sepatu saya terlepas. Padahal saya mengikatnya dengan kuat," ungkap Trump. Ia juga memuji kinerja Secret Service yang menurutnya telah melakukan pekerjaan fantastis dalam melindunginya.
Dalam wawancara terpisah dengan New York Times, Trump menyatakan bahwa ia mungkin sudah tidak ada lagi jika tembakan tersebut mengenainya.
"Saya seharusnya tidak di sini. Saya seharusnya sudah meninggal," ujar Trump saat wawancara yang dikutip oleh LBJ pada Senin (15/7).
Menurutnya banyak orang mengatakan beruntung atau karena Tuhan, ia masih bisa berada di sini.
Penyelidikan Terhadap Pelaku Penembakan
FBI telah mengidentifikasi pelaku penembakan sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang pemuda 20 tahun yang tercatat sebagai pemilih Partai Republik dari Bethel Park, Pennsylvania. Crooks melakukan aksi penembakan tersebut menggunakan senjata jenis AR yang dimiliki oleh ayahnya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini