×
image

Perintah Evakuasi Gaza Memperparah Penderitaan Warga Palestina

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 11 Jul 2024

<br />
<b>Deprecated</b>:  htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in <b>/home/lbjjakarta/public_html/post.php</b> on line <b>218</b><br />


Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/lbjjakarta/public_html/post.php on line 221


[caption id="attachment_5412" align="aligncenter" width="642"] Puluhan ribu warga Palestina telah mengungsi berulang kali tanpa mengetahui tempat tujuan yang aman. (X/@unrwa)[/caption]

OCHA: Perlindungan dan Kebutuhan Pokok Harus Dijamin


Perintah evakuasi yang diberikan Israel di Kota Gaza menambah penderitaan warga Palestina. Banyak dari mereka sudah mengungsi dari satu tempat ke tempat lain. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menegaskan bahwa pihak Israel harus melindungi warga sipil dan memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Situasi Pengungsi di Gaza Semakin Buruk


Puluhan ribu warga Palestina telah mengungsi berulang kali. OCHA melaporkan bahwa badan dunia dan mitranya terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengungsi di Gaza. Perintah evakuasi mengharuskan komunitas kemanusiaan mengatur ulang operasi bantuan mereka berulang kali.

Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa situasi di Gaza sangat tidak stabil. Seringkali, para pengungsi hanya mendapatkan makanan dari dapur umum PBB. Koordinator PBB untuk urusan kemanusiaan di Palestina, Muhannad Hadi, melaporkan adanya gangguan ketertiban umum di persimpangan Kerem Shalom. Sekelompok pria dengan tongkat menunggu truk bantuan, lalu mereka merusaknya.

Baca juga: Warga Gaza Dipaksa Mengungsi Dibawah Tembakan Senjata Israel

Dampak Kesehatan dan Sosial di Lokasi Pengungsian


Hadi melihat kantong-kantong tepung terigu dari WFP dan UNRWA berserakan di sepanjang jalan. Khan Younis terlihat hanya berupa pasir dan puing-puing tanpa bangunan yang utuh. Koordinator bertemu dengan kelompok perempuan yang mengeluhkan kondisi di lokasi pengungsian.

Banyak perempuan memotong rambut mereka karena kutu dan kesulitan mengakses produk kebersihan. Mereka juga mengeluhkan kurangnya privasi dan ketidakmampuan menafkahi keluarga, terutama bagi kerabat yang cacat dan sakit. Anak-anak mereka tidur tanpa makan dan minum.

Kekerasan dan Ketidakamanan di Lokasi Pengungsian


Kepadatan penduduk di lokasi pengungsian memicu ketegangan dalam masyarakat. Seorang perempuan mengatakan tinggal bersama banyak keluarga di satu ruangan membuatnya tidak bisa melepas jilbab selama berhari-hari. Kepadatan penghuni dan rusaknya ketertiban memicu peningkatan kekerasan seksual dan berbasis gender.

Baca juga: Tragedi di Khan Younis: 25 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel

Hadi mengunjungi Rumah Sakit Lapangan IMC di Deir al Balah bersama direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Hanan Balkhy. Ia merasa terhormat melihat bagaimana dokter dan perawat memberikan perawatan trauma kepada ratusan pasien meskipun kondisi operasional hampir mustahil.

Kekerasan di Tepi Barat


OCHA mendokumentasikan lebih dari 1.000 serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina sejak Oktober. Serangan ini mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan properti. Pasukan Israel di Tepi Barat menewaskan 14 warga Palestina antara 2-8 Juli selama dua operasi di kota Jenin dan Tulkarm serta kamp-kamp pengungsi yang berdekatan.***

Sumber: Xinhua

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post