Viral di TikTok, Ibu Beri Anak Segelas SKM Tambah Gula, Ini Dampaknya!
By Shandi March
09 Jul 2024
Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/lbjjakarta/public_html/post.php on line 221
[caption id="attachment_5349" align="alignnone" width="1125"] Viral di TikTok, seorang ibu memberikan anaknya sarapan dengan segelas susu kental manis yang masih ditambah lagi beberapa sendok gula. (Tangkap layar @TikTok)[/caption]
LBJ - Dalam video viral di TikTok yang beredar, seorang ibu terlihat memberikan anaknya sarapan berupa segelas susu kental manis (SKM) yang ditambah beberapa sendok gula.
Sang anak merasa sarapannya kurang manis, sehingga ibunya menambahkan SKM ke atas tiga potong roti serta menambahkan lagi SKM dan dua sendok gula pasir. "Kasih yang manis-manis terus biar nggak ngambek dedek," bunyi keterangan dalam video tersebut.
Video ini menarik perhatian banyak dokter dan ahli gizi yang men-stitch video tersebut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah lama menegaskan bahwa SKM bukanlah produk susu bernutrisi karena kandungan gulanya yang tinggi.
Direktur Gizi Masyarakat, Ir. Doddy Izwadi, MA, pada 2018 mengatakan, "Kementerian Kesehatan telah menginformasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan selaku pengawas izin edar untuk lebih memperhatikan produk Kental Manis agar tidak dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi untuk menambah asupan gizi."
Baca juga : PKS Klarifikasi Dukungan Bobby, Belum Ambil Keputusan di Pilgub Sumut 2024
Baca juga : Waspadai Penyakit di Musim Hujan: Lima Penyakit yang Mengancam
[caption id="attachment_5350" align="alignnone" width="1182"] SKM tidak diperuntukkan untuk balita. Sayangnya, banyak orang menganggap SKM sebagai susu untuk pertumbuhan, padahal kadar gulanya sangat tinggi. (Foto:Pixabay-TheUjulala)[/caption]
Doddy juga menegaskan bahwa SKM tidak diperuntukkan untuk balita. Sayangnya, banyak orang menganggap SKM sebagai susu untuk pertumbuhan, padahal kadar gulanya sangat tinggi.
Sang ibu dalam video tersebut tidak menyebutkan merek SKM yang digunakan dan takaran pastinya. Ia hanya mengatakan anaknya menghabiskan tiga gelas SKM dan tiga potong roti dengan tambahan SKM. Jika dihitung, anak tersebut bisa mengonsumsi sekitar 75 gram gula dalam satu kali makan. Jumlah ini jauh melebihi anjuran Kemenkes yang hanya 50 gram per hari.
Kemenkes menyarankan konsumsi gula hanya 4 sendok makan atau 50 gram per hari. Namun, dalam video tersebut, hanya untuk satu kali makan, sang anak telah melebihi anjuran tersebut.
Konsumsi gula berlebihan setiap hari dapat mendatangkan sederet penyakit, seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit hati berlemak.
Laman Children's Medical Centers menjelaskan bahwa gula dalam jumlah moderat berfungsi sebagai sumber energi cepat. Namun, saat dikonsumsi berlebihan, bisa berpotensi mendatangkan berbagai penyakit.
Konsumsi gula berlebihan pada anak dapat menyebabkan obesitas karena peningkatan asupan kalori, diabetes tipe 2 akibat resistensi insulin, penyakit jantung karena peningkatan kadar trigliserida dan tekanan darah, serta penyakit hati berlemak non-alkohol.
Gejala anak yang mengonsumsi gula berlebihan meliputi sering merasa kelelahan, masalah gigi rusak dan berlubang, sering haus dan buang air kecil, serta konsentrasi yang buruk.
Untuk menghindari dampak buruk ini, penting bagi orang tua untuk lebih bijak dalam memberikan asupan makanan pada anak. Memanjakan anak dengan makanan manis boleh saja, namun harus dalam batas wajar agar tidak berdampak fatal.***
Baca juga : Israel Perintahkan Dua Rumah Sakit di Gaza Tutup
LBJ - Dalam video viral di TikTok yang beredar, seorang ibu terlihat memberikan anaknya sarapan berupa segelas susu kental manis (SKM) yang ditambah beberapa sendok gula.
Sang anak merasa sarapannya kurang manis, sehingga ibunya menambahkan SKM ke atas tiga potong roti serta menambahkan lagi SKM dan dua sendok gula pasir. "Kasih yang manis-manis terus biar nggak ngambek dedek," bunyi keterangan dalam video tersebut.
Video ini menarik perhatian banyak dokter dan ahli gizi yang men-stitch video tersebut. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah lama menegaskan bahwa SKM bukanlah produk susu bernutrisi karena kandungan gulanya yang tinggi.
Direktur Gizi Masyarakat, Ir. Doddy Izwadi, MA, pada 2018 mengatakan, "Kementerian Kesehatan telah menginformasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan selaku pengawas izin edar untuk lebih memperhatikan produk Kental Manis agar tidak dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi untuk menambah asupan gizi."
Baca juga : PKS Klarifikasi Dukungan Bobby, Belum Ambil Keputusan di Pilgub Sumut 2024
Baca juga : Waspadai Penyakit di Musim Hujan: Lima Penyakit yang Mengancam
Dampak Konsumsi Gula Berlebihan pada Anak
[caption id="attachment_5350" align="alignnone" width="1182"] SKM tidak diperuntukkan untuk balita. Sayangnya, banyak orang menganggap SKM sebagai susu untuk pertumbuhan, padahal kadar gulanya sangat tinggi. (Foto:Pixabay-TheUjulala)[/caption]
Doddy juga menegaskan bahwa SKM tidak diperuntukkan untuk balita. Sayangnya, banyak orang menganggap SKM sebagai susu untuk pertumbuhan, padahal kadar gulanya sangat tinggi.
Sang ibu dalam video tersebut tidak menyebutkan merek SKM yang digunakan dan takaran pastinya. Ia hanya mengatakan anaknya menghabiskan tiga gelas SKM dan tiga potong roti dengan tambahan SKM. Jika dihitung, anak tersebut bisa mengonsumsi sekitar 75 gram gula dalam satu kali makan. Jumlah ini jauh melebihi anjuran Kemenkes yang hanya 50 gram per hari.
Kemenkes menyarankan konsumsi gula hanya 4 sendok makan atau 50 gram per hari. Namun, dalam video tersebut, hanya untuk satu kali makan, sang anak telah melebihi anjuran tersebut.
Konsumsi gula berlebihan setiap hari dapat mendatangkan sederet penyakit, seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit hati berlemak.
Laman Children's Medical Centers menjelaskan bahwa gula dalam jumlah moderat berfungsi sebagai sumber energi cepat. Namun, saat dikonsumsi berlebihan, bisa berpotensi mendatangkan berbagai penyakit.
Konsumsi gula berlebihan pada anak dapat menyebabkan obesitas karena peningkatan asupan kalori, diabetes tipe 2 akibat resistensi insulin, penyakit jantung karena peningkatan kadar trigliserida dan tekanan darah, serta penyakit hati berlemak non-alkohol.
Gejala anak yang mengonsumsi gula berlebihan meliputi sering merasa kelelahan, masalah gigi rusak dan berlubang, sering haus dan buang air kecil, serta konsentrasi yang buruk.
Untuk menghindari dampak buruk ini, penting bagi orang tua untuk lebih bijak dalam memberikan asupan makanan pada anak. Memanjakan anak dengan makanan manis boleh saja, namun harus dalam batas wajar agar tidak berdampak fatal.***
Baca juga : Israel Perintahkan Dua Rumah Sakit di Gaza Tutup
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini