[caption id="attachment_5190" align="aligncenter" width="657"] Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kirim delegasi pada perundingan damai. (X /@AdameMedia)[/caption]

Netanyahu Setujui Pengiriman Delegasi untuk Perundingan di Mesir atau Qatar

LBJ - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memberikan lampu hijau untuk pengiriman delegasi negosiasi terkait kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza dan pembebasan sandera. Seorang pejabat senior Israel mengungkapkan hal ini pada Kamis lalu.

Langkah Israel untuk ikut serta dalam perundingan ini muncul sehari setelah mediator dari Qatar dan Mesir, yang didukung Amerika Serikat, menyampaikan tanggapan dari Hamas atas kesepakatan yang diusulkan kepada Israel. Netanyahu memutuskan untuk mengirim delegasi negosiasi setelah diskusi awal dengan para pejabatnya.

Sumber anonim tersebut menegaskan bahwa Israel hanya akan setuju mengakhiri perang setelah mencapai semua tujuannya. "Perang akan berakhir hanya setelah mencapai semua tujuannya," tegasnya.

Baca juga: Israel Caplok 12,7 Km Persegi Tanah di Tepi Barat, Pemukiman Semakin Luas

Hamas Konsultasi Dengan Mediator

Pada hari yang sama, stasiun berita pemerintah Israel, Kan TV, melaporkan bahwa ada rasa optimisme di kalangan pejabat pemerintah mengenai peluang tercapainya kesepakatan. Para pejabat menggambarkan respons Hamas sebagai yang paling positif sejak awal negosiasi tidak langsung.

Hamas pada hari Rabu menyatakan bahwa mereka sedang berkonsultasi dengan mediator dari Qatar dan Mesir mengenai usulan kesepakatan damai.

"Kami bertukar beberapa ide dengan saudara-saudara mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina," ujar kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 12 Warga Palestina di Gaza

Upaya Damai Semakin Dekat

Perkembangan ini menandai upaya baru untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir sembilan bulan. Menurut otoritas kesehatan di Gaza, lebih dari 38.000 warga Palestina telah tewas akibat konflik ini.

Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza setelah Hamas melakukan serangan melalui perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober 2023. Sekitar 1.200 orang tewas dan menyandera sekitar 250 orang lainnya setelah serangan tersebut berlangsung.

Dimulainya perundingan ini memunculkan harapan baru untuk mencapai kesepakatan yang dapat menghentikan pertumpahan darah dan membawa kedamaian di wilayah tersebut.***

Sumber: Xinhua

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini