Insiden Pengibaran Bendera OPM di Makassar Picu Pengepungan Asrama Mahasiswa
By Shandi March
05 Jul 2024
Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/lbjjakarta/public_html/post.php on line 221
[caption id="attachment_5229" align="alignnone" width="1169"]
Sejumlah mengepung asrama mahasiswa Papua di Makassar. Mereka bertekad untuk mengambil bendera OPM yang telah dikibarkan. (Foto Ilustrasi :Pixabay-Kevin_Snyman)[/caption]
LBJ - Sekelompok mahasiswa dilaporkan mengibarkan tiga bendera bintang kejora, simbol Organisasi Papua Merdeka (OPM), pada Kamis (4/7) sekitar pukul 23.00 WITA.
Insiden ini memicu reaksi keras dari sejumlah orang yang kemudian mengepung asrama tersebut. Mereka bertekad untuk mengambil bendera yang telah dikibarkan.
Situasi tegang terjadi di asrama mahasiswa Papua yang terletak di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ambil barang buktinya komandan, ada di dalam itu, bendera OPM," seru Adhi, koordinator aksi.
Adhi menjelaskan bahwa pengibaran bendera bintang kejora dianggap melawan negara. Di Indonesia, hanya bendera merah putih yang diizinkan berkibar.
"Tiga bendera bintang kejora berkibar yang diviralkan di Tiktok dan mengatasnamakan Organisasi Papua (OPM) Makassar. Kalau itu tidak ditemukan satu saja diantara tiga bendera tersebut, maka kami akan bermalam di sini," ucap Adhi dengan tegas.
Kondisi ini meningkatkan ketegangan, dengan massa yang siap bermalam di lokasi. Mereka menuntut tuntutan mereka dipenuhi.
Baca juga : Polda Sumbar Siap Hadapi Laporan LBH: Upaya Transparansi Kasus Afif Maulana
Baca juga : Misteri Penemuan Mayat Tanpa Kelamin di Sungai Ciliwung, Bogor
Pihak kepolisian yang hadir segera mengambil langkah pengamanan. Mereka mencegah tindakan yang bisa memperburuk situasi.
Setelah dua jam mengepung asrama mahasiswa Papua, massa meninggalkan lokasi pada Jumat (5/7) sekitar pukul 01.20 WITA. Mereka mengancam akan kembali untuk menangkap mahasiswa yang mengibarkan bendera OPM.
Namun, kepolisian di tempat kejadian enggan berkomentar lebih lanjut tentang insiden yang telah viral ini.
Kejadian ini merupakan insiden ketegangan terbaru di Sulawesi Selatan. Insiden ini melibatkan simbolisme politik dan reaksi sosial yang intens terhadap pengibaran bendera OPM oleh mahasiswa Papua.***
Baca juga : Zhang Zhi Jie Meninggal: Tanggapan BWF Picu Gelombang Kritik dari Netize
Baca juga : Mantan Rektor, Guru Besar dan Mahasiswa Unair Bersatu dalam Aksi Protes Dekan Unair Dipecat

LBJ - Sekelompok mahasiswa dilaporkan mengibarkan tiga bendera bintang kejora, simbol Organisasi Papua Merdeka (OPM), pada Kamis (4/7) sekitar pukul 23.00 WITA.
Insiden ini memicu reaksi keras dari sejumlah orang yang kemudian mengepung asrama tersebut. Mereka bertekad untuk mengambil bendera yang telah dikibarkan.
Situasi tegang terjadi di asrama mahasiswa Papua yang terletak di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ambil barang buktinya komandan, ada di dalam itu, bendera OPM," seru Adhi, koordinator aksi.
Adhi menjelaskan bahwa pengibaran bendera bintang kejora dianggap melawan negara. Di Indonesia, hanya bendera merah putih yang diizinkan berkibar.
"Tiga bendera bintang kejora berkibar yang diviralkan di Tiktok dan mengatasnamakan Organisasi Papua (OPM) Makassar. Kalau itu tidak ditemukan satu saja diantara tiga bendera tersebut, maka kami akan bermalam di sini," ucap Adhi dengan tegas.
Kondisi ini meningkatkan ketegangan, dengan massa yang siap bermalam di lokasi. Mereka menuntut tuntutan mereka dipenuhi.
Baca juga : Polda Sumbar Siap Hadapi Laporan LBH: Upaya Transparansi Kasus Afif Maulana
Baca juga : Misteri Penemuan Mayat Tanpa Kelamin di Sungai Ciliwung, Bogor
Pengamanan dan Resolusi Konflik
Pihak kepolisian yang hadir segera mengambil langkah pengamanan. Mereka mencegah tindakan yang bisa memperburuk situasi.
Setelah dua jam mengepung asrama mahasiswa Papua, massa meninggalkan lokasi pada Jumat (5/7) sekitar pukul 01.20 WITA. Mereka mengancam akan kembali untuk menangkap mahasiswa yang mengibarkan bendera OPM.
Namun, kepolisian di tempat kejadian enggan berkomentar lebih lanjut tentang insiden yang telah viral ini.
Kejadian ini merupakan insiden ketegangan terbaru di Sulawesi Selatan. Insiden ini melibatkan simbolisme politik dan reaksi sosial yang intens terhadap pengibaran bendera OPM oleh mahasiswa Papua.***
Baca juga : Zhang Zhi Jie Meninggal: Tanggapan BWF Picu Gelombang Kritik dari Netize
Baca juga : Mantan Rektor, Guru Besar dan Mahasiswa Unair Bersatu dalam Aksi Protes Dekan Unair Dipecat
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini