Zhang Zhi Jie Meninggal: Tanggapan BWF Picu Gelombang Kritik dari Netize
By Shandi March
03 Jul 2024

Zhang Zie Yie
LBJ - Reaksi keras netizen terhadap pernyataan Badminton World Federation (BWF) menyoroti ketidakpuasan mendalam dari netizen. Kematian Zhang Zhi Jie, atlet muda asal China di Asia Junior Championship (AJC) 2024, menambah berat tanggung jawab organisasi tersebut.
Ini adalah pernyataan resmi yang BWF keluarkan terkait insiden tragis yang menimpa Zhang Zhi Jie. Kejadian tersebut terjadi di AJC 2024 yang digelar di Yogyakarta.
"Sementara Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF menyediakan seperangkat pedoman dan instruksi medis keseluruhan yang badan pengatur lainnya [regional atau nasional] bisa gunakan saat menyelenggarakan turnamen yang disetujui BWF."
Baca juga : Seorang Suami di Jakarta Timur Bunuh Istri Usai Hubungan Intim
Baca juga : Hasil Survei LSI Ungkap Kaesang Pangarep dan Ahmad Luthfi Top of Mind Cagub Jateng
Publik menilai bahwa BWF, sebagai induk organisasi bulu tangkis dunia, harusnya lebih proaktif dalam mengatur standar penanganan medis di setiap turnamen.
"Namun, terserah kepada masing-masing badan pengatur tentang bagaimana menerapkan protokol dan praktik medis ini di tempat pada kegiatannya," demikian bagian dari pernyataan BWF.
Banyak netizen menganggap hal ini sebagai upaya 'cuci tangan' dari tanggung jawab langsung terhadap insiden tragis yang menimpa Zhang.
Kritik tajam tersebut memunculkan banyak komentar negatif di media sosial, menuntut BWF untuk tidak hanya menyediakan pedoman tapi juga ikut serta aktif dalam memastikan implementasinya.
Banyak juga yang menyoroti ketiadaan permintaan maaf dari BWF, yang semakin menambah rasa kecewa masyarakat.
"Menurut pedoman tersebut, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, memiliki tanggung jawab untuk menanggapi keadaan darurat di lapangan," terang BWF, namun hal ini tidak cukup untuk meredam kritik dari publik yang mengharapkan lebih dari sekedar pedoman.
Kejadian ini menarik perhatian global, tidak hanya dari komunitas badminton tetapi juga dari pengamat olahraga dan keamanan atlet secara umum.***
Baca juga : Kasus Kematian Wartawan Sempurna Pasaribu: Polda Sumut Periksa 16 Saksi
Baca juga : Kemenkominfo Gencarkan Kampanye Anti Judi Online dengan Kolaborasi Lintas Sektor
Ini adalah pernyataan resmi yang BWF keluarkan terkait insiden tragis yang menimpa Zhang Zhi Jie. Kejadian tersebut terjadi di AJC 2024 yang digelar di Yogyakarta.
"Sementara Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF menyediakan seperangkat pedoman dan instruksi medis keseluruhan yang badan pengatur lainnya [regional atau nasional] bisa gunakan saat menyelenggarakan turnamen yang disetujui BWF."
Baca juga : Seorang Suami di Jakarta Timur Bunuh Istri Usai Hubungan Intim
Baca juga : Hasil Survei LSI Ungkap Kaesang Pangarep dan Ahmad Luthfi Top of Mind Cagub Jateng
Respons Publik
Publik menilai bahwa BWF, sebagai induk organisasi bulu tangkis dunia, harusnya lebih proaktif dalam mengatur standar penanganan medis di setiap turnamen.
"Namun, terserah kepada masing-masing badan pengatur tentang bagaimana menerapkan protokol dan praktik medis ini di tempat pada kegiatannya," demikian bagian dari pernyataan BWF.
Banyak netizen menganggap hal ini sebagai upaya 'cuci tangan' dari tanggung jawab langsung terhadap insiden tragis yang menimpa Zhang.
Sorotan Utama
Kritik tajam tersebut memunculkan banyak komentar negatif di media sosial, menuntut BWF untuk tidak hanya menyediakan pedoman tapi juga ikut serta aktif dalam memastikan implementasinya.
Banyak juga yang menyoroti ketiadaan permintaan maaf dari BWF, yang semakin menambah rasa kecewa masyarakat.
"Menurut pedoman tersebut, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, memiliki tanggung jawab untuk menanggapi keadaan darurat di lapangan," terang BWF, namun hal ini tidak cukup untuk meredam kritik dari publik yang mengharapkan lebih dari sekedar pedoman.
Kejadian ini menarik perhatian global, tidak hanya dari komunitas badminton tetapi juga dari pengamat olahraga dan keamanan atlet secara umum.***
Baca juga : Kasus Kematian Wartawan Sempurna Pasaribu: Polda Sumut Periksa 16 Saksi
Baca juga : Kemenkominfo Gencarkan Kampanye Anti Judi Online dengan Kolaborasi Lintas Sektor
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini