Pengakuan Atas Dedikasi: Akbar Tanjung Dianugerahi Maestro Aktivis Nasional
By Shandi March
20 May 2024
Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/lbjjakarta/public_html/post.php on line 221
[caption id="attachment_3274" align="alignnone" width="650"] Akbar Tanjung, menerima penghargaan "Maestro Aktivis Nasional" dari Forum Aktivis Nasional (FAN). Foto: (IG@Akbar Tanjung)[/caption]
LBJ - Tokoh politik nasional, Akbar Tanjung, menerima penghargaan "Maestro Aktivis Nasional" dari Forum Aktivis Nasional (FAN) dalam acara Tribute to Akbar Tandjung di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Minggu (19/5/2024).
Penghargaan ini diberikan atas dedikasi dan kontribusi Akbar Tanjung dalam sejarah kebangsaan Indonesia selama 50 tahun terakhir.
Ketua Umum FAN, Bursah Zarnubi, menjelaskan bahwa Akbar Tanjung merupakan salah satu pendiri kelompok organisasi kemahasiswaan Cipayung pada tahun 1972.
Baca juga : Golkar Gelar Survey Dukung Duet Dico-Raffi Ahmad untuk Pilkada Jateng
"Rekam jejak yang membuat kita bangga karena dedikasinya, kontribusinya, Bang Akbar membentuk sejarah kebangsaan kita setidak-tidaknya dalam 50 tahun terakhir," ungkap Bursah Zarnubi.
Akbar Tanjung, saat menjabat sebagai Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bersama dengan Suryadi dari GMNI, Binsar Sianipar dari GMKI, dan Chris Siner Key Timu dari PMKRI, rutin berdiskusi membahas berbagai persoalan bangsa, kepemudaan, dan kemahasiswaan.
Berangkat dari persamaan persepsi terhadap berbagai persoalan bangsa tersebut maka terbentuklah kelompok Cipayung.
Baca juga : TNI AU Modifikasi Cuaca untuk Kelancaran World Water Forum di Bali
Kelompok Cipayung ini kemudian berkembang menjadi Cipayung Plus, dengan tambahan beberapa organisasi kemahasiswaan lainnya seperti PMII, IMM, KAMMI, dan KMHDI.
Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan ini ditandai dengan penyerahan bingkai lukisan bergambar Akbar Tanjung yang ditandatangani oleh puluhan aktivis dan pimpinan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di Indonesia.
Dewan Penasihat FAN, Maruarar Sirait, menyebut Akbar Tanjung sebagai mentor terbaik bagi aktivis Indonesia dan mendoakan agar beliau diberi usia yang panjang.
Baca juga : Syahrul Yasin Limpo Peras Ditjen Perkebunan Rp317 Juta untuk Keperluan Pribadi
Setelah menerima penghargaan, Akbar Tanjung mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penghormatan yang diberikan.
"Tentu saja saya amat bersyukur kepada Tuhan bahwa saya mendapat penghormatan begitu tinggi dari saudara-saudara, rekan-rekan sekalian dalam rangka pembangunan nasional kita, yang tak lain adalah pembangunan sebagai pengamalan Pancasila," ujar Akbar Tanjung.
Awal Karir Politik
Akbar Tanjung memulai karir politiknya sebagai aktivis mahasiswa di Universitas Indonesia pada tahun 1966. Bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI.
Perjalanan di Golkar
Akbar Tanjung kemudian terjun ke politik praktis dengan bergabung dalam Partai Golongan Karya (Golkar). Karir politiknya menanjak pesat, hingga ia dipercaya sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada era Presiden Soeharto.
Menteri dan Ketua DPR
Pada masa reformasi, Akbar Tanjung menjabat sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat di era Presiden B.J. Habibie. Pada tahun 1999, ia terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), posisi yang dipegangnya hingga tahun 2004.
Dengan perjalanan karir yang panjang dan kontribusi yang signifikan, Akbar Tanjung tetap menjadi sosok penting dalam sejarah politik Indonesia.***
LBJ - Tokoh politik nasional, Akbar Tanjung, menerima penghargaan "Maestro Aktivis Nasional" dari Forum Aktivis Nasional (FAN) dalam acara Tribute to Akbar Tandjung di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Minggu (19/5/2024).
Penghargaan ini diberikan atas dedikasi dan kontribusi Akbar Tanjung dalam sejarah kebangsaan Indonesia selama 50 tahun terakhir.
Ketua Umum FAN, Bursah Zarnubi, menjelaskan bahwa Akbar Tanjung merupakan salah satu pendiri kelompok organisasi kemahasiswaan Cipayung pada tahun 1972.
Baca juga : Golkar Gelar Survey Dukung Duet Dico-Raffi Ahmad untuk Pilkada Jateng
"Rekam jejak yang membuat kita bangga karena dedikasinya, kontribusinya, Bang Akbar membentuk sejarah kebangsaan kita setidak-tidaknya dalam 50 tahun terakhir," ungkap Bursah Zarnubi.
Akbar Tanjung, saat menjabat sebagai Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bersama dengan Suryadi dari GMNI, Binsar Sianipar dari GMKI, dan Chris Siner Key Timu dari PMKRI, rutin berdiskusi membahas berbagai persoalan bangsa, kepemudaan, dan kemahasiswaan.
Berangkat dari persamaan persepsi terhadap berbagai persoalan bangsa tersebut maka terbentuklah kelompok Cipayung.
Baca juga : TNI AU Modifikasi Cuaca untuk Kelancaran World Water Forum di Bali
Kelompok Cipayung ini kemudian berkembang menjadi Cipayung Plus, dengan tambahan beberapa organisasi kemahasiswaan lainnya seperti PMII, IMM, KAMMI, dan KMHDI.
Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan ini ditandai dengan penyerahan bingkai lukisan bergambar Akbar Tanjung yang ditandatangani oleh puluhan aktivis dan pimpinan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di Indonesia.
Dewan Penasihat FAN, Maruarar Sirait, menyebut Akbar Tanjung sebagai mentor terbaik bagi aktivis Indonesia dan mendoakan agar beliau diberi usia yang panjang.
Baca juga : Syahrul Yasin Limpo Peras Ditjen Perkebunan Rp317 Juta untuk Keperluan Pribadi
Setelah menerima penghargaan, Akbar Tanjung mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penghormatan yang diberikan.
"Tentu saja saya amat bersyukur kepada Tuhan bahwa saya mendapat penghormatan begitu tinggi dari saudara-saudara, rekan-rekan sekalian dalam rangka pembangunan nasional kita, yang tak lain adalah pembangunan sebagai pengamalan Pancasila," ujar Akbar Tanjung.
Kilas Karir dan Sejarah Politik Akbar Tanjung
Awal Karir Politik
Akbar Tanjung memulai karir politiknya sebagai aktivis mahasiswa di Universitas Indonesia pada tahun 1966. Bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI.
Perjalanan di Golkar
Akbar Tanjung kemudian terjun ke politik praktis dengan bergabung dalam Partai Golongan Karya (Golkar). Karir politiknya menanjak pesat, hingga ia dipercaya sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada era Presiden Soeharto.
Menteri dan Ketua DPR
Pada masa reformasi, Akbar Tanjung menjabat sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat di era Presiden B.J. Habibie. Pada tahun 1999, ia terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), posisi yang dipegangnya hingga tahun 2004.
Dengan perjalanan karir yang panjang dan kontribusi yang signifikan, Akbar Tanjung tetap menjadi sosok penting dalam sejarah politik Indonesia.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini