×
image

Empat Gajah Sumatra Dikerahkan Bersihkan Puing Banjir Pidie, Aksi Mereka Viral

  • image
  • By Shandi March

  • 09 Dec 2025

Empat Gajah Sumatra Dikerahkan Bersihkan Puing Banjir Pidie, Aceh, Senin (8/12) . (X@gazaupdateindonesia)

Empat Gajah Sumatra Dikerahkan Bersihkan Puing Banjir Pidie, Aceh, Senin (8/12) . (X@gazaupdateindonesia)


LBJ - Empat gajah Sumatra menembus area permukiman yang tertimbun gelondongan kayu di Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, Senin (8/12). Tidak dengan amuk atau agresi, tetapi dengan ketenangan khas satwa cerdas itu. Mereka mengangkat batang-batang kayu besar yang sebelumnya memblokir jalur evakuasi, membantu petugas membuka akses untuk warga terdampak banjir bandang.

Aksi itu menjadi viral di media sosial. Kementerian Kehutanan kemudian memastikan bahwa keterlibatan empat gajah Sumatra tersebut dilakukan melalui prosedur ketat dan perencanaan menyeluruh.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Aceh, Ujang Wisnu Barata, menegaskan bahwa langkah ini disiapkan dengan prinsip kesejahteraan satwa.

Baca juga : Bupati Aceh Selatan Klarifikasi dan Minta Maaf ke Prabowo Setelah Umrah di Tengah Bencana

Keempat Gajah terlatih diangkut menggunakan truk langsir dari tempat tambat menuju lokasi target penanganan, hal ini dilakukan untuk keamanan dan keselamatan Gajah termasuk menghindari stres sebelum mendukung penanganan area terdampak banjir,” ujar Ujang, dikutip dari Antara, Selasa (9/12.

Sebelum turun ke lapangan, tim KSDA Aceh telah melakukan survei lokasi untuk menilai tingkat kerusakan, akses aman, serta titik operasi yang memungkinkan gajah bekerja tanpa risiko berlebih. Proses ini menjadi dasar pengaturan rute, area istirahat, hingga durasi kerja para satwa.

Ujang menjelaskan bahwa pemanfaatan gajah untuk penanganan bencana bukan hal baru. Di Asia, termasuk Indonesia, gajah berperan besar saat Tsunami Aceh 2004. Dengan kekuatan dan kelincahannya, satwa ini mampu menjangkau area yang mustahil dilewati alat berat.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa penggunaan gajah harus tetap berada dalam koridor konservasi. Pendampingan dilakukan ketat oleh delapan mahout, personel Polisi Kehutanan, dan dokter hewan yang dilengkapi perlengkapan medis lapangan.

Baca juga : Sindiran DPR soal Donasi Relawan Rp10 Miliar: Negara Hadir, Tapi Tidak Terlihat

Aparat kepolisian juga mengawal seluruh operasi untuk memastikan keselamatan dan ketertiban.

“Ini bukti betapa Gajah bukanlah musuh manusia, jangan rusak habitatnya, jangan ganggu rumah mereka. Karena dalam situasi darurat, saat semua sudah lumpuh, Gajahlah yang akan melindungi manusia,” lebih lanjut Ujang menekankan.

Gajah-gajah tersebut tidak hanya bekerja. Tim medis memastikan mereka tetap berada dalam kondisi terbaik selama operasi berlangsung. Area istirahat disiapkan secara khusus, lengkap dengan pakan, suplemen, dan pengawasan kesehatan berkala.

Kebutuhan air minum menjadi perhatian utama. Satu unit mobil slip-on berisi tangki air disiagakan sepanjang hari, memastikan gajah tidak kekurangan cairan saat bekerja di tengah teriknya udara pasca-banjir.

Operasi pembersihan puing banjir di Pidie menjadi contoh kolaborasi luar biasa antara manusia dan satwa.

Keberadaan gajah tidak hanya mempercepat pemulihan lingkungan yang rusak, tetapi juga mengingatkan kembali bahwa menjaga habitat satwa liar bukan hanya soal konservasi—melainkan investasi untuk keselamatan manusia.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post