Gubernur Pramono Kerahkan 584 Pasukan Putih, Jakarta Perketat Penanganan Darurat Stroke

By Shandi March
06 Dec 2025
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan 584 Pasukan Putih untuk membantu penanganan darurat pasien stroke.. (X@Pramono Anung)
LBJ — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggerakkan mesin percepatan layanan kesehatan dengan menyiagakan 584 Pasukan Putih untuk membantu penanganan darurat pasien stroke. Keputusan ini menjadi salah satu langkah paling agresif yang ditempuh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sejak program Jakarta Siaga Stroke diluncurkan.
Dalam keterangannya, Pramono menegaskan bahwa percepatan penanganan lapangan menjadi krusial agar korban stroke bisa terselamatkan sebelum melewati batas waktu emas.
“Saya memerintahkan kepada ibu Kepala Dinas (Kesehatan) untuk Pasukan Putih yang berjumlah 584 orang membantu untuk penanganan stroke ini,” ujarnya, Sabtu (6/12).
Baca juga : Nelayan Bekasi Hilang Ditemukan Tewas Mengapung di Pulau Untung Jawa
Pramono menyebut bahwa pasukan ini sebelumnya berfokus pada difabel dan lansia, namun kini diarahkan untuk merespons situasi stroke karena waktu penyelamatan sangat terbatas.
“Karena golden period 4,5 jam itulah yang dibutuhkan. Kehadiran Pasukan Putih saya yakin akan sangat bermanfaat,” tambahnya.
Selain pengerahan pasukan lapangan, Pemprov DKI Jakarta juga memperkenalkan JakSimpus, sebuah sistem digital terbaru yang menyederhanakan pelaporan layanan kesehatan di puskesmas. Platform ini terhubung langsung dengan SatuSehat milik Kementerian Kesehatan.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyambut baik langkah Pemprov DKI dan menilai integrasi layanan tersebut sebagai model yang bisa direplikasi di daerah lain.
Baca juga : Gelombang Banjir di Pulau Jawa: Subang, Bandung, Jakarta hingga Malang Kewalahan Hadapi Curah Hujan Tinggi
“Ini disimplifikasi dengan JakSimpus. Dan salah satunya ini nanti akan jadi contoh pula untuk daerah-daerah lainnya,” ujar Dante.
Dante mengingatkan bahwa stroke masih menjadi pembunuh terbesar di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan angka kematian mencapai ratusan ribu jiwa tiap tahun.
“Stroke itu menyebabkan angka kematian karena 350.000 lebih jumlah pasien yang meninggal setiap tahun itu karena stroke,” ungkapnya.
Ia juga memuji langkah Jakarta yang bergerak lebih cepat dibanding daerah lain.
“Jakarta melakukan program yang sungguh inovatif dan menjadi salah satu pionir di Indonesia untuk melaksanakan program Siaga Stroke ini,” kata Dante.
Dengan kombinasi percepatan respons Pasukan Putih dan digitalisasi layanan puskesmas, Pemprov DKI Jakarta berharap bisa menekan jumlah korban dan memperbaiki kualitas penanganan darurat stroke di wilayah ibu kota.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
