Reuni Akbar 212 2025: Ribuan Massa Padati Monas, Isu Palestina Hingga Usulan Libur Nasional

By Shandi March
03 Dec 2025
Reuni Akbar 212 kembali digelar 2 Desember 2025 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat. (X@DFighter___)
LBJ - Gelaran Reuni Akbar 212 kembali menarik perhatian publik ketika ribuan jemaah memadati silang tenggara Monas pada Selasa (2/12) malam. Acara tahunan ini, yang memasuki tahun ke-8, kembali menjadi ruang bertemunya tokoh-tokoh nasional dan ulama yang memiliki pengaruh kuat di akar rumput.
Panggung utama menjadi sorotan setelah beberapa figur publik duduk berdampingan. Hadir di sana Imam Besar FPI Rizieq Shihab, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, dai Abu Bakar Ba’asyir, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i, serta pakar hukum tata negara Refly Harun.
Potret kebersamaan itu menegaskan bahwa Reuni 212 bukan sekadar ajang religius, namun juga menjadi ruang interaksi politik dan sosial.
Baca juga : Reuni Akbar 212 Kembali Guncang Monas: Tema Palestina, Undangan Tokoh Nasional, hingga Format Acara Berubah
Panitia mengangkat tema besar “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah.” Tema ini menghidupkan kembali semangat aksi 2016 yang dikenal sebagai Aksi Bela Islam.
Meski telah berlangsung selama bertahun-tahun, acara ini tetap menampilkan wajah baru dari antusiasme massa.
Para peserta datang dari berbagai daerah, membawa narasi solidaritas keagamaan dan kepedulian sosial seperti yang menjadi ciri khas aksi-aksi sebelumnya.
Salah satu momen yang mencuri perhatian muncul saat Wamenag Muhammad Syafi’i menyampaikan pidato tentang skala aksi 212. Ia menekankan peristiwa 2016 masih menjadi momentum dengan jumlah massa terbesar di Indonesia.
“Bahwa kalau ada kumpulan jemaah terbesar di Indonesia, itu pertama kali tahun 2016 dengan 212. Sampai hari ini belum ada yang melewatinya,” ujar Syafi’i dari panggung.
Baca juga : Bahlil Cabut Sementara Barcode BBM Imbas Banjir Besar di Sumatera
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyinggung usulan menjadikan 2 Desember sebagai hari libur nasional. Usulan itu disebutkan sudah masuk catatan untuk kemudian disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Usulan dari ketua OC tadi, saya belum bisa jawab hari ini. Tapi paling tidak sudah saya catat usulan untuk dijadikan libur nasional. Tapi apakah bisa atau tidak, saya harus sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto,” tuturnya.
Salat Gaib untuk Korban Bencana Sumatera dan Aceh
Salah satu agenda yang paling menyentuh adalah pelaksanaan salat gaib untuk korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Ribuan jemaah yang sebelumnya menunaikan salat Isya berjemaah langsung berdiri kembali untuk melaksanakan salat jenazah tersebut.
Ketua Steering Committee Reuni 212, Ahmad Sobri Lubis, memastikan agenda itu memang sudah disiapkan sejak awal.
“Itu sudah, untuk salat gaib ini sudah direncanakan. Sudah direncanakan, insyaallah Ta'ala setelah Isya ini kita akan melaksanakan salat gaib untuk korban-korban bencana di Aceh dan Sumatera Utara, Sumatera Barat,” ujarnya.
Baca juga :Toba Pulp Bantah Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra, Ini Penjelasannya
Isu Palestina Menggema dari Monas
Selain isu domestik, Reuni Akbar 212 juga kembali menegaskan sikap mereka terhadap kondisi Palestina. Sorak seruan pembebasan tanah suci menggema dari panggung hingga barisan massa.
Panitia menyebut tragedi yang menimpa rakyat Palestina sebagai masalah kemanusiaan sekaligus bencana keagamaan bagi umat Islam.
“Palestina saat ini menghadapi bencana kemanusiaan, dan bagi umat Islam juga merupakan bencana keagamaan,” tegas Sobri.
Narasi tentang Palestina semakin mempertegas posisi Reuni 212 sebagai ruang solidaritas global bagi umat Islam.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
