×
image

Reuni Akbar 212 Kembali Guncang Monas: Tema Palestina, Undangan Tokoh Nasional, hingga Format Acara Berubah

  • image
  • By Shandi March

  • 02 Dec 2025

Panitia Reuni Akbar 212 saat memberikan pernyataan pada konferensi pers. (X@neVerAl0nely___)

Panitia Reuni Akbar 212 saat memberikan pernyataan pada konferensi pers. (X@neVerAl0nely___)


LBJ — Monas kembali dipadati lautan manusia malam ini saat Reuni Akbar 212 digelar pada Selasa (2/12/2025). Aksi tahunan yang lahir dari gelombang demonstrasi 2016 itu kembali menjadi pusat perhatian publik karena menghadirkan isu besar, tokoh nasional, serta perubahan konsep acara.

Tradisi reuni tersebut bermula dari gerakan yang menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama pada 2016. Sejak itu, momentum ini menjelma sebagai ajang konsolidasi umat dengan ragam isu keagamaan hingga sosial-politik.

“Sikap pemerintah dan rakyat Indonesia sama, mendukung kemerdekaan Palestina,” ujar Ketua Steering Committee Reuni Akbar 212, Ahmad Sobri Lubis, dalam konferensi pers (23/11).

Baca juga : KPK Panggil Kembali Budi Karya Sumadi, Skandal Korupsi DJKA Kemenhub Mengarah ke Top Manager

Meski momen awalnya sudah lewat belasan tahun yang lalu, gelaran 212 terus kembali hadir tiap tahun dalam format reuni, lengkap dengan tema yang berganti-ganti.

Bagi para pesertanya, acara ini bukan sekadar nostalgia, melainkan juga ruang untuk memperkuat solidaritas umat Islam yang kerap dibalut dengan pesan keagamaan hingga isu sosial-politik.

Dalam penyelenggaraan tahun ini, Reuni Akbar 212 memadukan nuansa religius, solidaritas, dan pesan politik yang menggema di antara massa.

Baca juga :Gagal Gondol Motor di Depok, Dua Maling Todongkan Senpi Dibekuk Polisi

1. Format Baru: Reuni Berpindah ke Malam Hari

Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, Reuni Akbar 212 digelar selepas Magrib. Panitia menyesuaikan jadwal karena tanggal 2 Desember 2025 jatuh pada hari kerja sehingga ribuan peserta bisa tetap hadir tanpa meninggalkan aktivitas.

Ketua Panitia Reuni 212, Habib Muhammad Alattas menegaskan Monas tetap menjadi pusat kegiatan. Akses masuk diarahkan melalui tiga jalur utama: Pintu Tenggara (Gambir), Patung Kuda, dan Pintu Timur. Pintu Tenggara juga dijadikan pembatas area jamaah pria dan wanita.

2. Tema Utama: “Revolusi Akhlak” dan Seruan Membela Palestina

Reuni tahun ini mengusung tema besar: “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Para Penjahat dan Memerdekakan Palestina dari Penjajah.”

Sobri menyampaikan bahwa momentum ini digunakan untuk menyatukan energi umat dan negara.

Baca juga :Jakarta Siapkan Bantuan Susulan, Rano Karno Tegaskan Dukungan Penuh untuk Sumatra yang Diterjang Bencana

“Karena itu dalam acara ini kami mencoba menghimpun energi umat dan energi pemerintah agar bersatu untuk kemerdekaan Palestina,” katanya.

Ia juga mengingatkan sensitivitas isu Timur Tengah, jangan sampai ada yang ikut menunggangi dengan kepentingan lain yang dapat merugikan.

“Isunya sangat sensitif. Jangan sampai ditunggangi kepentingan, misalnya kepentingan Israel,” tutur Sobri.

3. Kehadiran Tokoh Nasional

Daftar undangan tahun ini terbilang mencolok karena melibatkan tokoh lintas spektrum politik. Juru Bicara PA 212, Aziz Yanuar menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sufmi Dasco Ahmad, dan Tamsil Linrung menjadi undangan utama.

Baca juga : Koalisi Sipil Minta Prabowo Tetapkan Darurat Nasional untuk Banjir Besar Sumatra

“Pak Presiden kami undang. Kemudian ada tokoh-tokoh yang juga kami undang, misalnya Pak Anies Baswedan, Pak Sufmi Dasco Ahmad dan Pak Tamsil Linrung," ujarnya.

Dari Pemprov DKI Jakarta, Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno memastikan kehadiran mereka.

“Semua undangan yang bermanfaat bagi publik, siapapun yang mengundang, saya hadir. Jadi, saya rencana hadir undangan 212,” kata Pramono (1/12).

“InsyaAllah Gubernur dan Wakil Gubernur diundang dan kami akan dating,” ujar Rano Karno saat ditemui di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (25/11).

4. Imbauan Panitia

Panitia meminta peserta menyiapkan diri sebelum masuk area acara.

“Tamu diimbau datang sudah dalam keadaan berwudu,” ujar Habib Muhammad.

Baca juga : Video Wanita Dorong Satpam Nyaris Tertabrak Kereta Viral, Polisi Ungkap Kondisi Pelaku

Selain itu, jamaah dianjurkan membawa perlengkapan salat, payung atau jas hujan, serta menjaga kebersihan area Monas. Tiga bendera direkomendasikan, yakni bendera Merah Putih, Palestina, dan Tauhid putih.

Ketiganya dianggap selaras dengan tema solidaritas tahun ini.

5. Reuni sebagai Ajang Konsolidasi Umat

Meski telah delapan tahun berlalu sejak aksi besar 2016, semangat solidaritas dalam Reuni 212 tetap menyala. Sobri menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina memerlukan wadah konsisten.

Baca juga : Presiden Prabowo: Banjir Sumatra Isyarat Nyata Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim

“Kita ingin misalnya ada hal-hal yang sangat positif untuk dirasakan oleh seluruh rakyat Palestina, insyaAllah,” ucapnya.

Aziz Yanuar juga menekankan bahwa kegiatan ini bersifat inklusif.

“Jadi reuni ini terbuka untuk semua ya, bukan untuk satu atau dua kalangan saja,” tegasnya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post