LBJ — Hujan deras yang tak henti sejak Rabu (26/11) kembali memicu banjir besar di sejumlah wilayah Aceh. Salah satu dampak terparah terjadi di Kabupaten Bireuen, ketika bangunan asrama putra di Pesantren Najmul Hidayah Al Aziziyah ambruk setelah tebing sungai di dekatnya runtuh dihantam arus deras.

Pembina dayah, Tgk Adli Abdullah, memastikan seluruh santri selamat karena mereka sudah dipindahkan sebelum bangunan dua lantai itu roboh.

“Benar. Tidak ada korban, karena santri sudah diungsikan sebelumnya,” kata Tgk Adli saat ditemui, Kamis (27/11).

Baca juga : Banjir dan Longsor Terjang Sumut: Dampak Meluas di Empat Kabupaten

Ia menjelaskan bahwa posisi gedung berada tepat di pinggir aliran sungai. Arah dan kekuatan arus yang semakin meningkat membuat tebing runtuh dan langsung menyeret struktur bangunan hingga ambruk.

Santri kini dievakuasi ke masjid pesantren. Menurut Tgk Adli, kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi adalah makanan siap saji dan pakaian bersih.

“Kita butuh dapur darurat dan pakaian pengganti bagi santri,” ujarnya.

Kerusakan tak hanya terjadi di lingkungan pesantren. Sejumlah jalan lintas antarkabupaten di Aceh juga terputus diterjang banjir. Ruas menuju Aceh Singkil terputus total di beberapa titik.

Baca juga : Heboh Tumbler Tuku Hilang, KAI Klarifikasi Nasib Petugas KRL

Di Aceh Utara, jalan lintas Medan–Aceh masih terendam hingga satu meter. Kondisi ini membuat aktivitas warga lumpuh karena kendaraan tidak dapat melintas.

Jembatan nasional di Pidie Jaya yang menghubungkan jalur Lintas Sumatera pun dilaporkan ambruk, sehingga jalur vital tersebut tidak bisa digunakan sementara waktu.

Data lapangan menunjukkan kondisi serupa terjadi di Aceh Utara, Langsa, Aceh Timur, Bireuen, hingga Aceh Singkil. Banyak ruas jalan nasional terendam dan belum dapat diakses.

Pemerintah daerah masih melakukan pendataan sembari menunggu bantuan logistik dan alat berat untuk penanganan darurat.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini