Tiga Warga Luka Berat dan Puluhan Rumah Rusak Akibat Erupsi Semeru

By Shandi March
24 Nov 2025
Hujan deras yang turun di hulu menyeret material vulkanik dari erupsi gunung semeru memicu banjir lahar hujan. (X@MurtadhaOne1)
LBJ - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak tiga warga mengalami luka berat, sementara 204,63 hektare lahan pertanian rusak akibat semburan material vulkanik Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, beberapa hari yang lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa korban luka masih menjalani perawatan intensif oleh tim medis di RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Ia menegaskan skala kerusakan meliputi permukiman hingga fasilitas umum.
"Selain lahan pertanian seluas 204,63 hektare rusak, ada rumah rusak berat 21 unit, termasuk fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan gardu PLN masing-masing rusak berat satu unit," kata Abdul Muhari di Jakarta, Senin (24/11).
BNPB mengidentifikasi tiga desa yang menerima dampak terburuk dari muntahan material vulkanik Semeru, yaitu Desa Supiturang dan Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro. Petugas lapangan melaporkan pengungsian mencapai 528 jiwa hingga Minggu (23/11).
Baca juga : Polisi Lakukan Tes DNA untuk Pastikan Jasad Diduga Alvaro, Bocah yang Hilang 8 Bulan
Warga mengungsi ke dua titik yang disiapkan pemerintah: SMP Negeri 02 Pronojiwo yang menampung 307 jiwa, dan SDN 04 Supiturang yang menampung 221 jiwa. Pengungsian berlangsung sejak intensitas erupsi meningkat pada 19 November.
Meski berada di tempat penampungan, sebagian warga tetap beraktivitas membersihkan rumah mereka yang tertutup abu vulkanik.
"Meskipun berada di pengungsian, mereka tetap beraktivitas, seperti membersihkan rumah mereka yang terdampak abu vulkanik maupun tetap bekerja," ucapnya.
BNPB menegaskan bahwa bantuan logistik dan perlengkapan dasar mulai didistribusikan ke lokasi pengungsian. Bantuan tersebut mencakup 300 matras, 300 terpal, 300 selimut, 200 boks masker medis, 200 paket plastik sampah, dan 150 paket alat kebersihan. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 1.000 makanan siap saji dan 200 paket sembako.
Baca juga : Komplotan Begal Modus Debt Collector Dibekuk, Gasak Motor Lebih dari 10 Kali
"Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bersama antara BNPB dan perwakilan Komisi VIII DPR RI. Bantuan dimanfaatkan oleh mereka yang tempat tinggalnya terdampak maupun masyarakat sekitar yang turut terpapar abu vulkanik," ujar Abdul.
Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan erupsi Semeru terjadi pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB dengan kolom letusan setinggi 2.000 meter di atas puncak. Awan panas tercatat meluncur sejauh tujuh kilometer dan membawa abu berwarna kelabu pekat ke arah utara dan barat laut. Keyword: kolom abu, awan panas Semeru
Data seismogram menunjukkan amplitudo maksimal 40 mm dengan durasi letusan sekitar 16 menit 40 detik. Aktivitas erupsi menurun pada pukul 18.11 WIB, namun potensi erupsi susulan masih diperhitungkan oleh pihak berwenang.
Meski aktivitas erupsi telah berakhir, Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama Badan Geologi mempertahankan status Level IV atau Awas. Status ini menjadi dasar pemberlakuan Tanggap Darurat Bencana Alam yang aktif berlaku hingga 26 November. Langkah ini diambil untuk memastikan mitigasi tetap berjalan selama kondisi gunung belum stabil.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
