Kasus Dugaan Korupsi KCIC, KPK Telusuri Saksi Kunci Pengadaan Lahan Proyek Whoosh

By Shandi March
18 Nov 2025
KPK kembali memanggil sejumlah saksi yang dinilai menguasai informasi terkait proses pengadaan lahan proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. (Foto:IG@KPK)
LBJ — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil sejumlah saksi yang dinilai menguasai informasi terkait proses pengadaan lahan proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. Pemeriksaan dilakukan untuk memperdalam penyelidikan kasus dugaan korupsi di lingkungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan bahwa lembaganya menelusuri seluruh pihak yang memiliki keterkaitan langsung dengan proses pembebasan lahan.
“Tentu pihak-pihak yang diduga mengetahui ataupun berkaitan dengan proses-proses pengadaan lahan untuk jalur kereta cepat tersebut,” kata Budi di Jakarta, Selasa (18/11).
Budi menegaskan proses pemeriksaan berjalan intensif karena KPK sedang mengurai alur pengadaan lahan yang diduga menjadi titik rawan penyimpangan.
Baca juga : Respons Isu Rugi dan Mark Up, Jokowi Tegaskan Whoosh Adalah Investasi Layanan Publik
“KPK mendalami bagaimana proses-proses pengadaan, salah satunya terkait dengan pengadaan lahannya, bagaimana pihak-pihak ini kemudian melakukan pengadaan lahan yang digunakan untuk jalur kereta cepat tersebut,” ujar Budi.
Tim penyelidik telah meminta keterangan dari banyak pihak dan kini sedang menggabungkan informasi agar konstruksi perkara semakin terang.
“Tim juga melakukan pendalaman dan analisis terkait dengan informasi-informasi lainnya, sehingga nanti bisa saling mendukung dan melengkapi dalam proses atau tahapan di penyelidikan ini,” ujar Budi, dikutip dari Antara.
Kasus dugaan korupsi Whoosh tidak hadir tiba-tiba. Mantan Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya mempublikasikan analisisnya mengenai potensi penggelembungan anggaran proyek tersebut melalui kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, pada 14 Oktober 2025.
Mahfud menyebut adanya selisih mencolok antara biaya pembangunan per kilometer di Indonesia dan di China.
Baca juga : Mahfud MD Heran Diminta Lapor Dugaan Mark Up Whoosh, Ini Kata KPK
“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” ujar Mahfud alam videonya.
Ia kemudian mempertanyakan lonjakan biaya tersebut.
“Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini."
Setelah pernyataan itu, bola panas bergulir. Pada 16 Oktober 2025, KPK meminta Mahfud membuat laporan resmi jika memiliki bukti.
Mahfud lalu menyatakan siap dipanggil KPK pada 26 Oktober. Selang sehari, KPK mengumumkan bahwa dugaan korupsi Whoosh sudah masuk tahap penyelidikan sejak awal 2025.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
