×
image

Mafia Kios Intimidasi Paksa Tutup Lapak, Pedagang Pasar Obat Pramuka Rugi Puluhan Juta

  • image
  • By Shandi March

  • 14 Nov 2025

Sejumlah pedagang Pasar Obat Pramuka mengaku mengalami intimidasi dari kelompok yang diduga mafia kios. (X@radioelshinta)

Sejumlah pedagang Pasar Obat Pramuka mengaku mengalami intimidasi dari kelompok yang diduga mafia kios. (X@radioelshinta)


LBJ — Sejumlah pedagang Pasar Obat Pramuka mengaku mengalami intimidasi dari kelompok yang diduga mafia kios, yang memaksa para pelaku usaha menghentikan aktivitas perdagangan sejak Kamis (13/11).

Aksi itu terekam dalam video yang beredar di media sosial. Beberapa pria terlihat meminta seorang pedagang menutup lapaknya dengan alasan “solidaritas” menolak penyegelan kios oleh Pasar Jaya.

“Dari kemarin banyak toko dipaksa tutup. Dipaksa sama yang mengaku sebagai perwakilan pedagang. Padahal hari itu kita sedang banyak melayani pesanan,” ujar pedagang berinisial LT (37), Jumat (14/11).

Baca juga : Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pengeroyokan di Tebet, Ngaku Anggota

Menurut LT, intimidasi berlangsung sejak hari penyegelan. Para pelaku yang selama ini disebut menguasai banyak kios, menekan pedagang agar tidak berjualan demi menggagalkan rencana pembenahan pasar.

“Pesanan yang masuk tak bisa terlayani dengan baik apalagi semua pedagang diminta tidak berjualan. Gara-gara tutup sampai hari ini kami rugi puluhan juta. Siapa yang tanggungjawab,” kata LT.

Ia menyebut para pedagang tidak memiliki pilihan selain menuruti tekanan itu, mengingat kelompok mafia kios sudah puluhan tahun menguasai sebagian besar ruang usaha di pasar tersebut.

Modus Penguasaan Kios Puluhan Tahun

Dari total sekitar 400 kios, lebih dari separuh hak sewanya disebut dikuasai kelompok tertentu. Mereka kemudian menyewakan kios kepada pihak ketiga dengan biaya lebih tinggi.

Baca juga : Polisi Hajar 2 Siswa SPN hingga Babak Belur, Video 26 Detik Gegerkan Publik

Menurut LT, upaya revitalisasi yang hendak dilakukan Pasar Jaya diprediksi mengikis monopoli tersebut, sehingga memicu perlawanan dari kelompok yang selama ini memegang kendali.

“Mereka (mafia kios) itu yang menolak revitalisasi (Pasar Obat Pramuka). Kami pedagang mendukung penuh, karena kan ini untuk kebaikan kami ke depannya,” ujarnya.

Para pedagang kini memilih pasrah namun berharap pemerintah turun tangan menindak praktik intimidasi.

Mereka mendukung proses revitalisasi karena ingin memastikan keberlangsungan usaha serta kesempatan berjualan yang lebih adil.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post