×
image

Dari Anak Ceria Jadi Penyendiri, Ini Profil FN Pelaku Ledakan SMAN 72

  • image
  • By Shandi March

  • 08 Nov 2025

Sejumlah barang bukti yang ditemukan, saat terjadi ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara. (X@nyonyafloyenn)

Sejumlah barang bukti yang ditemukan, saat terjadi ledakan di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara. (X@nyonyafloyenn)


LBJ — Terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, berinisial FN, ternyata dikenal sebagai sosok pendiam di lingkungan tempat tinggalnya, Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Warga setempat mengungkapkan, remaja 17 tahun itu kini berubah drastis dibanding masa SMP, ketika ia dikenal ceria dan kerap bergaul dengan teman-temannya.

FN diketahui tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah yang juga digunakan sebagai tempat usaha kuliner. Sejak Jumat malam, 7 November 2025, kediaman FN telah dipasangi garis polisi dan dijaga ketat oleh aparat gabungan dari Polda Metro Jaya, Densus 88, dan Puslabfor Mabes Polri. Petugas terlihat melakukan olah TKP hingga larut malam.

“Kalau dengar cerita dari orang rumahnya sih tertutup. Waktu SMP masih sering bawa teman-temannya ke rumah, belajar kelompok. Tapi begitu masuk SMA, lebih tertutup, betul dengarnya begitu sekolah di SMAN 72,” kata Danny Rumondor, Ketua RT 10 RW 12 Kelurahan Sukapura, dikutip dari Tribun Jakarta, Sabtu (8/11).

Baca juga : Kapolri Pastikan Pelaku Ledakan SMAN 72 Siswa 17 Tahun, Dugaan Paparan Ideologi Diselidiki

FN disebut jarang berinteraksi dengan tetangga. Bahkan, sebagian warga baru tahu ia bersekolah di SMAN 72 setelah kabar ledakan menyebar luas.

Menurut informasi, rumah FN kini dijaga ketat dan menjadi lokasi pengambilan sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan bahan peledak.

Dikenal Sering Dibully dan Menyendiri

Keterangan lain datang dari teman sekolah FN, seorang siswa kelas XI berinisial ZA, yang mengaku mengenal sosok pelaku. Menurutnya, FN sering menjadi korban perundungan di sekolah.

“Korban dibully di sekolah, dia selalu sendiri ke mana-mana. Terus dia sering pakai jas putih, ya gitu lah,” ujar ZA kepada TribunJakarta.com.

ZA menduga tindakan FN merupakan bentuk pelampiasan akibat tekanan sosial di lingkungan sekolah.

“Kayak pengin balas dendam ke korban-korbannya, ke pembully, tapi malah ke semuanya,” lanjut ZA.

Baca juga : Ledakan Hebat di SMA 72 Kelapa Gading, Sejumlah Siswa Luka Dievakuasi

Tiga Ledakan di Area Sekolah

Ledakan di SMAN 72 terjadi sekitar waktu salat Jumat. Saksi mata menyebut, ada tiga ledakan di lokasi berbeda—di musala, kantin, dan area tempat duduk siswa.

“Katanya dia tuh ngerakit bomnya sendiri, terus sudah di-timer-in di tiga daerah, yang pertama di musala, kedua di kantin, ketiga di tempat duduk-duduk anak-anak,” tutur ZA.

Ledakan pertama terdengar saat para siswa masih mendengarkan khotbah Jumat.

"Jadi kronologinya itu saat lagi salat, pada masih kotbah kan masih doa, pas mau selesai doa ada yang meledak di belakang. Kondisi pas abis ledakan langsung semua, bau petasan, bau bahan-bahan kimia," ujar A, salah satu siswa kelas XII. Suasana mendadak panik, para siswa dan guru berhamburan keluar masjid, sementara beberapa korban mengalami luka bakar serius.

Tim Gegana Korps Brimob Polri segera diterjunkan untuk memastikan tidak ada bahan peledak lain di lokasi. Hingga kini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan terduga pelaku FN sudah dalam perawatan medis dan kondisinya mulai membaik untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Polisi masih menyelidiki motif di balik aksi ini, termasuk kemungkinan adanya pengaruh ideologi tertentu atau paparan konten berbahaya di media sosial. Kapolri menegaskan, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap apakah ada pihak lain yang terlibat dalam perakitan bahan peledak tersebut.

Baca juga : Nekat Duel Lawan Curanmor, Hansip di Cakung Tewas Ditembak Penjahat

“Apakah terpapar suatu konten atau hal-hal yang membuat dia tertarik dan juga kaitannya dengan apa yang menjadi alasan melakukan itu,” kata Listyo dalam konferensi pers di RS Islam Cempaka Putih.

Sampai Sabtu sore, 96 orang tercatat menjadi korban, dengan 29 di antaranya masih dirawat di beberapa rumah sakit, termasuk RS Yarsi dan RS Pertamina.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post