LBJ – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur terus mengendalikan populasi kucing melalui program sterilisasi. Hingga 14 September 2025, sebanyak 1.714 kucing liar dan peliharaan sudah disterilkan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit.

“Sterilisasi kucing baik itu liar maupun peliharaan yang sudah kita lakukan dalam periode Januari sampai 14 September 2025 sebanyak 1.714 kucing,” tegas Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto. Dari jumlah tersebut, 1.319 ekor merupakan kucing jantan dan 395 ekor betina.

Sterilisasi dilakukan dengan metode Trap-Neuter-Return (TNR), yaitu menangkap kucing liar, mensterilkan, lalu melepaskannya kembali.

Baca juga : Pramono Anung Resmi Buka Pagar Stasiun Cikini dan Uji Coba Pelican Crossing

Layanan jemput bola diterapkan agar proses lebih efektif dan menjangkau wilayah padat penduduk.

Program ini melibatkan UPT Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Pusyankeswannak) Dinas KPKP DKI Jakarta, LSM, dan komunitas pecinta kucing seperti Yayasan Peduli Lingkungan Indonesia (YPLI) serta Lets Adopt.

Kepala Seksi Pemeliharaan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Timur, Theresia Ellita, mengungkapkan target sterilisasi tahun ini sebanyak 2.000 ekor.

“Saat ini sudah sekitar 85,7 persen, kita optimistis bisa mencapai target yang ditetapkan,” jelasnya.

Cegah Rabies dan Lindungi Kesehatan

Selain sterilisasi, Pemkot juga mengadakan vaksinasi rabies.

Baca juga : Polisi Kerahkan Tim Khusus dan Hotline untuk Temukan 3 Warga Hilang di Demo Agustus

“Kucing juga merupakan salah satu hewan penular rabies. Selain sterilisasi, kita juga lakukan vaksinasi rabies untuk memastikan hewan sehat dan manusia lebih terlindungi kesehatannya,” tambah Elli.

Langkah ini menjadi bagian dari persiapan peringatan Hari Rabies Sedunia pada 20 September, dengan target tambahan 400 kucing.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini