LBJ - Surat berkop Kementerian UMKM yang mencantumkan nama istri Menteri Maman Abdurrahman dan ditujukan ke sejumlah perwakilan RI di Eropa memicu polemik di ruang publik. Netizen ramai-ramai mempertanyakan keabsahan dan urgensi surat tersebut. Maman pun akhirnya buka suara, dan memilih langsung mendatangi Gedung Merah Putih KPK untuk merespons keramaian yang terlanjur viral.

“Saya menghormati dan sangat memahami ada pihak-pihak yang menghujat saya, yang marah kepada saya, yang mencaci maki saya. Wajar,” ucap Maman kepada wartawan, Jumat (5/7), usai bertemu Deputi Informasi dan Data KPK Eko Marjono.

Menteri UMKM itu menyebutkan bahwa kritik publik adalah bagian dari demokrasi dan kontrol terhadap penyelenggara negara. Ia menyampaikan tidak ingin memperpanjang polemik dan memilih menyerahkan dokumen yang berkaitan langsung dengan surat tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga : Ratusan Driver ShopeeFood Geruduk Rumah Mahasiswa di Sleman, Mobil Polisi Jadi Korban Amuk

“Ini kan bagian dari kontrol publik kepada pejabat publiknya. Nah, maka dari itu, saya ingin membangun tradisi positif. Jadi, kalau ada hal-hal kayak begini, daripada berpolemik, ya kami datang ke KPK, tunjukkan tanda bukti,” ujar Maman.

Surat yang menjadi pangkal persoalan itu ditujukan ke enam Kedutaan Besar RI—di Sofia, Brussel, Paris, Bern, Roma, dan Den Haag—serta Konsulat Jenderal RI di Istanbul. Isinya memuat permohonan dukungan kegiatan istri Maman, Agustina Hastarini, selama berada di Eropa pada 30 Juni hingga 14 Juli 2025. Padahal, Agustina bukan pejabat di Kementerian UMKM, yang membuat publik mempertanyakan dasar pengiriman surat tersebut.

Menanggapi reaksi netizen, Maman menegaskan tak sedikit pun merasa khawatir.

“Saya hadir di sini, saya bertemu dengan teman-teman, tidak ada sedikit pun kekhawatiran dalam diri saya karena lillahi ta'ala itu semua tidak menggunakan fasilitas siapa pun,” katanya.

Baca juga : Suara Motor Bising Picu Emosi, Pemuda Tikam Pesilat Konvoi di Malang hingga Tewas

Maman tiba di KPK pukul 15.05 WIB dengan mobil dinas berpelat RI 27, angka kecil 17. Ia menyerahkan dokumen yang diklaim dapat menjelaskan duduk perkara polemik tersebut. Sekitar pukul 16.02 WIB, ia meninggalkan gedung KPK menggunakan mobil yang sama tanpa pengawalan khusus.

Viralnya surat itu memantik perdebatan karena menyinggung praktik nepotisme dan penyalahgunaan fasilitas negara. Namun Maman bersikeras bahwa perjalanan sang istri merupakan urusan pribadi dan tidak sedikit pun membebani anggaran negara.

Surat itu telah terlanjur beredar di media sosial dan menjadi bahan gunjingan karena dinilai memanfaatkan kedudukan publik untuk kepentingan pribadi.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini