LBJ — Di tengah ibadah di Tanah Suci, Presiden Prabowo Subianto langsung mengambil tindakan cepat saat menerima kabar tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam (2/7). Tragedi ini membuat gempar karena kapal nahas itu membawa total 65 penumpang dan kru.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo langsung memerintahkan evakuasi menyeluruh meski sedang berada di luar negeri.

“Dari Tanah Suci, Beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan kru secepat mungkin,” ujar Teddy dalam pernyataannya dari Makkah, Kamis (3/7).

Baca juga : KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 18 Penumpang Ditemukan, 2 Tewas

KMP Tunu Pratama Jaya berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali pukul 22.56 WIB. Namun hanya berselang 39 menit, kapal tersebut dilaporkan tenggelam karena diduga mengalami kebocoran di ruang mesin. Peristiwa ini pertama kali terpantau oleh petugas jaga Syahbandar.

“Bapak Presiden mendapat laporan dan informasi dari Tanah Air bahwa telah terjadi kecelakaan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali karena cuaca buruk,” imbuh Teddy.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, yang bertugas sebagai SAR Mission Coordinator mengungkapkan data sementara korban.

Baca juga : Polisi Bubarkan Paksa Aksi Sopir Truk Demo Tolak ODOL di Medan Merdeka

“Jumlah korban 65 orang. Selamat 23, meninggal dunia empat orang,” jelas Nanang.

Artinya, hingga Kamis siang, masih ada 38 penumpang dan kru yang belum ditemukan. Proses pencarian terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan instansi lainnya.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini