Viral Komunitas Bermain Dimintai Rp1,9 Juta, Ini Penjelasan Resmi GBK
By Shandi March
01 Jul 2025
.png)
Ilustrasi. Kegiatan komunitas bermain di area GBK. (Instagram @komunitasbermain)
LBJ — Pihak pengelola Gelora Bung Karno (GBK) akhirnya buka suara terkait keluhan komunitas permainan tradisional yang merasa dimintai biaya hingga Rp1,9 juta untuk menggelar kegiatan di area publik tersebut.
Melalui akun Instagram resmi @love_gbk, manajemen menyampaikan bahwa kegiatan komunitas sudah menjadi bagian dari ekosistem GBK sejak lama. Mereka menegaskan, dukungan terhadap aktivitas komunitas tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Menanggapi diskusi mengenai komunitas permainan tradisional di GBK, kegiatan serupa sejak dulu sudah ada dan kita sering kolaborasi bersama sebagai salah satu bagian dari Community of GBK," tulis pihak manajemen dikutip LBJ dari Instagram @love_gbk.
Baca juga : Atraksi Robot Anjing Curi Perhatian Prabowo di HUT Bhayangkara ke-79: Ini Aksinya di Monas
Manajemen menyebut bahwa area GBK terbuka bagi semua kalangan yang ingin memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk kegiatan positif. Mereka juga memastikan bahwa tempat ini tetap menjadi ruang publik yang aman dan nyaman bagi siapa saja.
"PPKGBK mendukung dan mengapresiasi setiap aktivitas positif yang dilakukan komunitas secara independen," lanjutnya.
Namun, mereka menegaskan bahwa pungutan biaya hanya berlaku bagi kegiatan dengan unsur komersial. Pengelola menyusun aturan untuk menjaga agar area GBK tetap menjadi ruang bersama yang inklusif dan kondusif untuk semua pengguna.
Manajemen menutup klarifikasi tersebut dengan komitmen bahwa GBK tetap terbuka untuk komunitas dan publik luas.
Baca juga : Polda Sumut Gerebek Pabrik Liquid Vape Narkoba Senilai Rp300 Miliar di Apartemen Mewah
“GBK berkomitmen penuh mendukung kegiatan komunitas sebagai ruang publik inklusif.”
Sebelumnya, sebuah komunitas permainan tradisional mengungkapkan rasa kecewa atas permintaan biaya sebesar Rp1,9 juta dari pengelola saat mereka menggelar acara di kawasan GBK. Padahal, kegiatan itu bersifat terbuka untuk umum, gratis, dan bertujuan melestarikan budaya lokal.
Acara tersebut menghadirkan beragam permainan anak-anak zaman dulu seperti engklek, congklak, dan gobak sodor, yang dapat diikuti oleh siapa saja tanpa dipungut biaya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini