LBJ – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi mengesahkan resolusi yang mendesak dilaksanakannya gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan bersifat permanen di Jalur Gaza. Resolusi itu lolos dalam sidang Kamis (13/6/2025) waktu setempat, dengan dukungan mayoritas dari negara anggota.

Sebanyak 149 negara mendukung, sementara 12 negara menolak dan 19 lainnya memilih abstain. Resolusi itu juga menuntut Israel mengakhiri blokade Gaza, membuka semua titik lintas perbatasan, serta memastikan distribusi bantuan kemanusiaan dapat menjangkau warga sipil Palestina di seluruh Jalur Gaza. Resolusi ini menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen yang dihargai oleh semua pihak.

Langkah ini mendapat sambutan positif dari banyak negara anggota yang telah lama menyerukan dihentikannya kekerasan bersenjata antara Israel dan kelompok pejuang Hamas di wilayah yang selama delapan bulan terakhir terus mengalami krisis kemanusiaan.

Baca juga : Greta Thunberg dan 11 Aktivis Lain Diduga Diculik Israel Saat Misi Bantuan ke Gaza

Namun, tidak semua pihak sepakat. Amerika Serikat, Hungaria, Fiji, dan Argentina termasuk dalam barisan negara yang menolak resolusi tersebut. Sikap ini memicu kritik tajam dari kalangan aktivis kemanusiaan dan pengamat geopolitik global.

Dalam pernyataannya, Duta Besar AS untuk PBB Dorothy Camille Shea menyebut resolusi itu tidak objektif dan dianggap menguntungkan kelompok tertentu.

“Namun, PBB malah menyia-nyiakan waktu, energi, dan sumber daya yang berharga untuk sebuah resolusi bias lainnya yang menguntungkan Hamas,” ujar Shea.

Pernyataan Shea mencerminkan posisi Amerika Serikat yang konsisten memprioritaskan isu pembebasan sandera ketimbang tuntutan penghentian serangan militer di Gaza. AS juga menyuarakan keprihatinan atas posisi PBB yang dinilai kurang menyoroti serangan roket Hamas ke wilayah Israel.

Baca juga : Israel Klaim Temukan Jenazah Mohammed Sinwar, Komandan Kunci Hamas di Gaza

Sumber: Sputnik***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini