Ribuan Jemaah Haji Terlantar, Dipaksa Jalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina Gegara Bus Telat
By Shandi March
07 Jun 2025
.png)
Ribuan Jemaah Haji Jalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina Imbas Bus Telat. (X@kenhans03)
LBJ – Ribuan jemaah haji asal Indonesia tahun 2025 harus menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina pada Jumat (6/6). Penyebabnya bukan niat spiritual semata, melainkan keterlambatan bus pengangkut yang tak kunjung datang akibat macet dan minimnya armada.
Kondisi ini bukan hanya menyulitkan, tetapi juga memperlihatkan ketidaksiapan logistik yang serius. Beberapa jemaah, termasuk lansia, bahkan dikabarkan tak mendapatkan tempat berteduh dan harus beristirahat di ruang terbuka.
“Saya melihat langsung video ibu-ibu lansia terlantar di Arafah karena tidak ada tenda yang menampung mereka saat situasi sangat luar biasa. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Muslim Ayub, di Makkah.
Kejadian tersebut memunculkan kritik terhadap sistem manajemen transportasi dan akomodasi jemaah yang dinilai buruk. Hingga malam 10 Zulhijah waktu Arab Saudi, banyak jemaah yang belum berhasil tiba di Mina untuk menjalankan prosesi lempar jumrah, padahal waktunya sudah mendesak.
Baca juga : Nekat Haji dengan Visa Ziarah , WNI Asal Madura Tewas di Gurun Mekkah
"Kuota setiap kloter sudah ditetapkan, tapi kendaraan yang disiapkan tidak sesuai. Akibatnya, pengangkutan jemaah tidak berjalan lancar. Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan haji tahun ini memiliki banyak kekurangan yang harus segera dievaluasi," tegas Muslim Ayub.
Situasi semakin memprihatinkan karena tidak hanya soal transportasi yang kacau, namun juga soal tenda yang tak cukup menampung seluruh jemaah. Lansia, perempuan, hingga jemaah dengan keterbatasan fisik dilaporkan terlantar tanpa fasilitas memadai, hanya duduk di trotoar atau tanah terbuka di tengah suhu ekstrem padang pasir.
Muslim menilai akar masalah terletak pada koordinasi yang tidak matang antara penyelenggara haji dan pihak transportasi. Ia menekankan pentingnya reformasi sistem logistik haji agar tragedi serupa tak kembali berulang di tahun-tahun mendatang.
Sebagai bagian dari fungsi pengawasan, DPR RI mendesak pemerintah Indonesia segera duduk bersama penyelenggara haji untuk melakukan pembenahan menyeluruh. Evaluasi tidak hanya harus dilakukan pada aspek transportasi, tetapi juga akomodasi, distribusi makanan, hingga pelayanan darurat.
Baca juga : Pasukan Israel Tabrak Bus Jemaah Haji Palestina di Tepi Barat
“Kita tidak ingin kejadian seperti ini terus berulang,” tambah Muslim, menyerukan perhatian serius pada nasib para jemaah yang sudah mengorbankan segalanya demi ibadah.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini