×
image

Kisah Ward Khalil: Bocah 6 Tahun Lolos dari Neraka Gempuran Israel di Sekolah Gaza

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 28 May 2025

Ward Khalil, seorang bocah berusia enam tahun, berhasil selamat secara dramatis, namun harus kehilangan ibu dan dua saudara kandungnya dalam insiden memilukan

Ward Khalil, seorang bocah berusia enam tahun, berhasil selamat secara dramatis, namun harus kehilangan ibu dan dua saudara kandungnya dalam insiden memilukan


LBJ - Sebuah serangan udara Israel pada Senin pagi di Sekolah Fahmi al-Jarjawi, Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 35 orang, termasuk 18 anak-anak dan enam wanita. Di tengah kehancuran dan kobaran api, Ward Khalil, seorang bocah berusia enam tahun, berhasil selamat secara dramatis, namun harus kehilangan ibu dan dua saudara kandungnya dalam insiden memilukan tersebut.

Rekaman video Ward yang kecil, terlihat siluet di tengah api, menyebar luas dan mengejutkan dunia. Gambar tersebut menyoroti keganasan serangan Israel yang terus melanda Gaza.

Ayah Ward dan seorang saudara laki-lakinya juga selamat, namun kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Ketika saya terbangun, saya melihat api besar dan ibu saya sudah meninggal," tutur Ward, mengingat momen mengerikan itu.

Baca juga: Kanselir Jerman Sebut Serangan Israel di Gaza Tak Lagi Perang Melawan Hamas

Ia menambahkan, "Saya berjalan di tengah api agar bisa melarikan diri. … Saya berada di tengah api, dan langit-langit runtuh menimpa saya."

Dengan suara penuh kesedihan, Ward menunjukkan luka bakar di lengannya, menjelaskan, "Mereka menjadi martir. Semoga Tuhan mengampuni mereka."

Paman Ward, Eyad al-Sheikh Khalil, segera mendatangi lokasi setelah melihat foto keponakannya di internet.

"Ketika seseorang selamat dari serangan seperti ini, dalam perang seperti ini, apa yang Anda harapkan dari seorang anak?" tanya Eyad, menegaskan dampak psikologis yang mendalam.

"Tentu saja dia akan menderita secara mental. Kita semua menderita secara mental."

Sekolah Fahmi al-Jarjawi, yang semula berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi beberapa keluarga, termasuk banyak anak-anak, menjadi sasaran tembakan Israel.

Rekaman pasca-serangan menunjukkan dinding berlumuran darah dan kasur hangus, sementara petugas penyelamat dan keluarga yang putus asa mencari korban selamat.

Sejak Oktober 2023, warga Gaza yang terlantar telah memadati sekolah-sekolah, banyak di antaranya berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut UNRWA, badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, hampir tiga perempat dari semua gedung sekolah di Gaza telah terkena tembakan langsung Israel.

Baca juga: Serangan Israel di Khan Younis, Tewaskan Hampir Seluruh Keluarga Seorang Dokter

Penilaian berbasis satelit PBB juga menunjukkan 95 persen sekolah di Gaza mengalami kerusakan, menjadikannya sebagian besar tidak dapat digunakan.

UNRWA melaporkan bahwa tempat penampungan yang dikelola PBB kini "kewalahan dengan orang-orang terlantar yang sangat ingin mencari keselamatan."

Situasi diperparah dengan kurangnya makanan akibat pengepungan tiga bulan oleh Israel. Banyak keluarga terpaksa berlindung di bangunan yang terbengkalai atau rusak, dengan kondisi sanitasi yang sangat buruk, di mana ratusan orang berbagi satu toilet, dan sebagian lainnya tidur di tempat terbuka.

Insiden seperti yang menimpa Ward Khalil adalah gambaran nyata dari krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post