×
image

Netanyahu Isyaratkan Israel Terbuka untuk Kesepakatan Akhiri Pertempuran di Gaza

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 19 May 2025

Benjamin Netanyahu, memberikan sinyal bahwa pemerintahnya kini terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. (foto X)

Benjamin Netanyahu, memberikan sinyal bahwa pemerintahnya kini terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. (foto X)


LBJ - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan sinyal bahwa pemerintahnya kini terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. Kesepakatan tersebut bahkan mencakup langkah "mengakhiri pertempuran" di Jalur Gaza.

Isyarat ini disampaikan oleh kantor PM Israel pada Minggu (18/5/2025). Saat itu, perundingan untuk mewujudkan gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza sedang berlangsung di Doha, Qatar. Perundingan ini dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS). Utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, turut hadir dalam perundingan.

Kantor PM Israel menjabarkan persyaratan untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. Persyaratan itu termasuk pembebasan semua sandera, pengasingan teroris Hamas, dan perlucutan senjata di Jalur Gaza.

"Bahkan pada saat ini, tim negosiasi di Doha sedang berusaha untuk mengupayakan setiap kemungkinan untuk mencapai kesepakatan -- baik menurut kerangka kerja Witkoff atau sebagai bagian dari penghentian pertempuran, yang akan mencakup pembebasan semua sandera, pengasingan teroris Hamas, dan perlucutan senjata di Jalur Gaza," demikian pernyataan kantor PM Israel.

Baca juga: Serangan Israel Paksa Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Berhenti Beroperasi

"Berkat kebijakan (Netanyahu) yang memberikan tekanan militer dan diplomatik, pemerintah sejauh ini berhasil memulangkan 197 sandera, dan melakukan semuanya yang mungkin dilakukan untuk memulangkan 58 sandera yang tersisa," imbuh kantor PM Israel.

Isyarat kesediaan Tel Aviv untuk mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza menunjukkan perubahan sikap Netanyahu. Sebelumnya, ia bersikeras tidak akan ada gencatan senjata dan akan terus melanjutkan pertempuran melawan Hamas. Sikap itu diutarakan setelah kelompok itu membebaskan seorang sandera Amerika-Israel.

Selama ini, Israel menegaskan pertempuran di Jalur Gaza tidak akan berakhir tanpa kehancuran Hamas. Israel menginginkan Hamas hancur sebagai kekuatan militer dan pemerintahan di wilayah tersebut.

Seorang pejabat senior Israel, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan bahwa kemajuan dalam perundingan di Doha masih minim. Perundingan tersebut berlangsung secara tidak langsung.

Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 33 Warga Palestina di Gaza Termasuk Anak-anak

Perundingan terbaru ini digelar setelah gencatan senjata selama dua bulan di Jalur Gaza berakhir. Militer Israel kembali melanjutkan serangan militer mereka terhadap wilayah kantong Palestina itu pada pertengahan Maret.

Tel Aviv juga memberlakukan blokade terhadap pasokan medis, makanan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza sejak awal Maret. Hal ini dilakukan untuk menekan Hamas agar membebaskan lebih banyak sandera Israel.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post