×
image

Buntut Keracunan Massal, BGN Tutup Sementara SPPG Bosowa Bina Insani

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 14 May 2025

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengumumkan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani. (tangkap layar)

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengumumkan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani. (tangkap layar)


LBJ - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengumumkan penutupan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani. Keputusan ini diambil menyusul insiden keracunan massal yang menimpa ratusan anak di Bogor setelah mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG). Kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella menjadi penyebab keracunan tersebut.

"Sementara ini untuk di Bina Insani kita setop dulu," ujar Dadan kepada awak media di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).

"Kita akan lakukan evaluasi mendasar, inspeksi sudah dilakukan," sambungnya.

Dadan menjelaskan bahwa evaluasi dan inspeksi bertujuan untuk meningkatkan aspek higienis pada SPPG tersebut.

"Meski kami sudah lihat bahwa itu salah satu kantin yang paling bagus lah di Bogor, tetap harus dinaikkan kelasnya dengan mengikuti standar badan gizi," katanya.

Baca juga: BGN Perketat Seleksi Bahan Baku dan Waktu Distribusi MBG Pasca Keracunan di Bogor

Dadan menegaskan bahwa SPPG Bosowa Bina Insani tidak akan diizinkan beroperasi kembali sebelum memenuhi standar yang ditetapkan BGN.

"Kami akan melihat seberapa lama itu akan bisa dipenuhi (sesuai standar) dan selama itu masih belum terpenuhi, mungkin kami akan tutup sementara sampai akhirnya yakin bisa berjalan lebih baik," lanjut Dadan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat total korban keracunan mencapai 223 orang hingga Selasa (13/5/2025). Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyatakan data ini merupakan hasil penyelidikan epidemiologi terbaru.

Sebanyak 27 siswa telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sementara itu, 18 siswa lainnya masih menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.

Baca juga: Asuransi Karyawan SPPG dan Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis

Hasil investigasi menunjukkan bahwa bakteri penyebab keracunan ditemukan pada ceplok telur berbumbu barbeque yang mengandung E. coli. Selain itu, tumis tauge dan tahu juga terindikasi mengandung bakteri Salmonella dan E. coli.

Penutupan sementara SPPG Bosowa Bina Insani merupakan langkah awal BGN untuk memastikan keamanan dan kualitas menu makan bergizi gratis di masa mendatang.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post