Dedi Mulyadi Wajibkan Vasektomi untuk Penerima Bansos, Ini Alasannya
By Shandi March
30 Apr 2025
.jpeg)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Wajibkan Vasektomi untuk Penerima Bansos. (Dok. Biro Adpim Jabar)
LBJ - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mencuri perhatian publik lewat wacana kontroversial. Ia mewajibkan para penerima bantuan sosial (bansos) untuk mengikuti program keluarga berencana (KB) dengan metode vasektomi, khususnya bagi pria. Menurutnya, langkah ini bukan bentuk paksaan, melainkan tanggung jawab sosial dan bentuk keadilan terhadap penggunaan dana negara.
“Dari sisi tanggung jawab ketika seorang menikah maka dia bertanggung jawab terhadap kehamilannya, kelahirannya, pendidikannya,” ujar Dedi dalam pernyataannya yang dilansir media pada Rabu (30/4/2025).
Usulan ini muncul setelah Dedi mengaku sering didatangi warga yang meminta bantuan biaya melahirkan, bahkan untuk anak keempat hingga kelima. Biayanya pun tidak kecil.
Baca juga : Heboh Aura Cinta, Remaja Viral Debat Dedi Mulyadi Diduga Endorse Pinjol
“Saya ini sering banyak banget orang yang minta tolong saya untuk biaya lahiran, lahiran itu nggak tanggung-tanggung loh Rp25 juta, Rp15 juta karena rata-rata (lahir) sesar dan itu rata-rata anak keempat, anak kelima,” kata Dedi.
Dengan kata lain, Dedi ingin memastikan bahwa bansos benar-benar bermanfaat, tidak justru digunakan untuk membiayai konsekuensi dari kurangnya perencanaan keluarga.
Selama ini, program keluarga berencana kerap membebani perempuan sebagai pihak yang aktif mengatur kelahiran. Dedi ingin membalik paradigma tersebut dengan melibatkan kaum pria melalui vasektomi sebagai bagian dari solusi.
Ia menilai pria juga harus memikul tanggung jawab yang setara dalam mencegah kehamilan, bukan hanya menyandarkan pada penggunaan kontrasepsi perempuan. Program ini dinilai adil dan dapat meringankan beban ekonomi rumah tangga miskin.
Baca juga :Dedi Mulyadi Pangkas Anggaran Hibah Pesantren Jawa Barat, Diduga Ada Afiliasi Politik
Ada Insentif, Bukan Sekadar Aturan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga tidak serta-merta mewajibkan tanpa imbal balik. Dedi menawarkan insentif sebesar Rp500 ribu bagi warga yang bersedia mengikuti program vasektomi. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk penghargaan kepada mereka yang memilih hidup terencana dan bertanggung jawab.
Dengan insentif dan pendekatan edukatif, Dedi berharap masyarakat tak lagi melihat vasektomi sebagai tindakan negatif, melainkan solusi modern untuk menata masa depan keluarga.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini