×
image

India Buru Pembantai 26 Turis di Kashmir, Modi Persingkat Kunjungan Luar Negeri

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 23 Apr 2025

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mempersingkat kungannya di Arab Saudi akibat peristiwa pembantaian rombongan turis di Kashmir. (foto X/@narendramodi)

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mempersingkat kungannya di Arab Saudi akibat peristiwa pembantaian rombongan turis di Kashmir. (foto X/@narendramodi)


LBJ - Pasukan keamanan India di wilayah Kashmir melancarkan operasi perburuan besar-besaran pada Rabu (23/4/2025). Operasi ini dilakukan menyusul serangan bersenjata terhadap rombongan turis yang terjadi sehari sebelumnya. Pembantaian tersebut menyebabkan sedikitnya 26 orang tewas. Insiden ini menjadi serangan paling mematikan terhadap warga sipil di wilayah tersebut sejak tahun 2000.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengecam keras "tindakan keji" tersebut. Ia juga berjanji bahwa para pelaku penyerangan "akan diadili". Dilansir dari kantor berita AFP pada Rabu (23/4/2025), insiden pembantaian ini memaksa Modi untuk mempersingkat kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi.

Ia kembali ke India pada Rabu pagi waktu setempat. Setibanya di India, Modi langsung mengadakan pertemuan dengan para pejabat keamanan tinggi.

Meskipun belum ada rilis resmi mengenai jumlah korban, sumber keamanan kepada AFP menyebutkan bahwa sedikitnya 26 orang tewas pada Selasa (22/4) sore waktu setempat.

Baca juga: Serangan Bersenjata di Kashmir Tewaskan 26 Turis, Picu Kecaman Internasional

Saat kejadian, sejumlah orang bersenjata muncul dari hutan di kawasan wisata populer dan menyerang kerumunan pengunjung dengan tembakan otomatis.

Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, menyatakan bahwa serangan ini "jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah kami lihat yang ditujukan pada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir".

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, kelompok pemberontak di wilayah dengan mayoritas penduduk Muslim itu telah melakukan pemberontakan sejak tahun 1989.

Tujuan mereka adalah kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan, yang juga menguasai sebagian kecil wilayah Kashmir dan mengklaim seluruh wilayah tersebut.

Wartawan AFP yang berada di dekat lokasi serangan di Pahalgam, sebuah destinasi wisata populer di musim panas yang berjarak sekitar 90 kilometer dari Srinagar, melaporkan adanya pengerahan pasukan keamanan dalam jumlah besar.

"Operasi pencarian saat ini sedang berlangsung, dengan semua upaya difokuskan untuk membawa para penyerang ke pengadilan," demikian pernyataan dari pihak militer India.

Baca juga: IMF: Tarif Trump Tingkatkan Risiko Stabilitas Keuangan Global, Ancaman Resesi Menguat

Serangan mematikan ini terjadi hanya sehari setelah Modi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, di New Delhi.

"Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kita untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat," tegas Modi dalam sebuah pernyataan tak lama setelah terjadinya serangan.

Serangan paling mematikan terhadap warga sipil sebelumnya terjadi pada Maret 2000, yang menewaskan 36 warga India. Serangan tersebut terjadi menjelang kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post