×
image

Kisah Pilu Eli Agustin Kehilangan Anak dan Kedua Kaki, Berharap Keadilan dari Perusahaan Ekspedisi PT KMI

  • image
  • By Shandi March

  • 09 Apr 2025

Kisah Pilu Eli Agustin Kehilangan Anak dan Kedua Kaki, Berharap Keadilan. (Foto: Dok. LBJ)

Kisah Pilu Eli Agustin Kehilangan Anak dan Kedua Kaki, Berharap Keadilan. (Foto: Dok. LBJ)


LBJ Di balik tragedi lalu lintas yang terjadi di Cibitung, tersimpan kisah pilu yang tak terbayangkan. Eli Agustin (30), korban kecelakaan maut yang disebabkan kelalaian sopir truk ekspedisi PT Karya Marga Intinusa (KMI), harus kehilangan kedua kakinya dan putri satu-satunya, Zea Nada Ayudisa, dalam insiden yang menyayat hati.

Peristiwa ini terjadi pada 27 Agustus 2024 saat Eli tengah duduk menunggu sang suami mengisi bahan bakar di sebuah SPBU. Tanpa peringatan, sebuah truk tronton wings box milik PT KMI yang dikemudikan Suhanda (61), melaju dan melindas tubuh Eli serta anaknya yang masih kecil.

Zea tewas di tempat dalam kondisi mengenaskan, sementara Eli selamat tapi harus menerima kenyataan pahit: kedua kakinya diamputasi. Sejak saat itu, hidup Eli berubah drastis. Ia tak lagi bisa berjalan, bekerja, atau sekadar menggendong anaknya yang kini telah tiada.

Baca juga : Kabur Pakai Sendok, 7 Napi Lapas Sorong Lolos saat Idulfitri, Satu Sudah Tertangkap

Namun, penderitaan Eli tak berhenti di situ. Respons dari perusahaan ekspedisi tempat sopir itu bekerja membuat hatinya hancur dua kali lipat.

"Dari pihak perwakilan perusahaan bilang ini adalah sebuah musibah, jadi mereka memandangnya kita gak bersyukur dikasih uang Rp 50 juta," ungkap Eli dengan suara bergetar kepada awak media.

Lebih memilukan lagi, pernyataan itu datang dari mulut petinggi perusahaan yang dipimpin oleh Direktur Budiyanto. Mereka menganggap nominal Rp 50 juta cukup untuk menebus nyawa anak dan dua kaki manusia. Eli dan keluarganya merasa dihina, seolah-olah penderitaan mereka bisa diukur dengan rupiah.

"Sekarang bukannya gak bersyukur ya, kita harus realistis karena kita butuh kedepannya seperti kaki palsu, seenggaknya aku juga punya usaha buat keuangan stabil lagi," lanjut Eli, yang kini hanya bisa terbaring lemah.

Baca juga : Heboh Dugaan Keterlibatan Sufmi Dasco Ahmad dalam Skandal Kasino Kamboja: Fakta atau Fitnah Politik?

Sampai saat ini, belum ada langkah konkret dari PT KMI untuk memberikan pertanggungjawaban yang layak. Keluarga Eli masih berharap adanya keadilan yang sepadan, bukan hanya permintaan maaf dan uang santunan yang dianggap sebagai “bantuan”.

“Aku juga maunya gak muluk-muluk tapi kalau diangka segitu aku ngerasa seperti dilecehkan banget sebagai manusia,” tutup Eli dengan nada getir.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post