Gegara Mabuk dan Berkendara Ugal-ugalan Saat Nyepi, Oknum Polisi di Bali Ditangkap Pecalang
By Shandi March
30 Mar 2025
.jpeg)
Gegara Mabuk dan Berkendara Ugal-ugalan Saat Nyepi, Oknum Polisi di Bali Ditangkap Pecalang. (instagram @jembrana.now)
LBJ – Seorang oknum polisi di Kabupaten Jembrana, Bali, tertangkap tangan oleh pecalang atau petugas keamanan desa adat saat Hari Suci Nyepi. Polisi tersebut diduga dalam keadaan mabuk dan melanggar aturan yang berlaku selama Catur Brata Penyepian.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Desa Adat Sumbersari, Kecamatan Melaya, ketika masyarakat Hindu menjalankan ibadah Nyepi.
Dalam aturan Catur Brata Penyepian, masyarakat dilarang bepergian, bekerja, menyalakan api, dan mengadakan hiburan. Namun, ketenangan itu terganggu oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan.
Tindakan mereka langsung menarik perhatian warga yang merasa terganggu dan melaporkan kejadian ini kepada pecalang.
Baca juga : Polisi Bakal Sekat Jakarta Larang Konvoi saat Malam Takbiran, Kerahkan 2.500 Personel Gabungan
“Ketika mereka melintas, warga segera melapor kepada pecalang. Aroma alkohol yang tercium dari tubuh mereka semakin memperkuat dugaan bahwa keduanya baru saja mengonsumsi minuman keras,” ujar seorang pecalang Desa Adat Sumbersari.
Setelah diamankan, salah satu pelaku diketahui merupakan anggota kepolisian. Sementara itu, temannya tidak membawa kartu identitas. Kedua pelaku langsung diserahkan ke pecalang di Gilimanuk untuk diproses lebih lanjut.
Masyarakat pun mengecam tindakan ini karena dianggap tidak menghormati kesucian Hari Nyepi. “Jika benar itu anggota polisi, tindakan tegas harus diambil. Jangan biarkan mereka yang berpakaian aparat seenaknya melanggar aturan,” ujar salah satu netizen di media sosial.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus oknum aparat yang melanggar aturan. Banyak pihak mendesak agar oknum polisi yang terlibat segera diproses melalui Propam (Profesi dan Pengamanan) demi menjaga citra kepolisian di mata masyarakat.
Baca juga : Ratusan Remaja Konvoi Nyalakan Petasan dan Flare di Bekasi Dibubarkan Polisi, Ganggu Pengguna Jalan
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan setiap individu, termasuk aparat penegak hukum, bisa lebih menghormati nilai budaya dan tradisi yang berlaku di Indonesia, terutama saat hari-hari besar keagamaan seperti Nyepi. (***)
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini