×
image

Houthi Balas Serangan AS setelah Serangan Udara Tewaskan 53 Orang

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 17 Mar 2025

Serangan udara AS tewaskan 53 warga Yaman. (foto X/@Patriot_N_Chief)

Serangan udara AS tewaskan 53 warga Yaman. (foto X/@Patriot_N_Chief)


LBJ - Kelompok Houthi di Yaman menyatakan telah melancarkan serangan balasan terhadap kapal perang Amerika Serikat setelah serangan udara AS pada Sabtu menewaskan sedikitnya 53 orang, termasuk lima anak-anak dan dua wanita. Eskalasi konflik ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan.

Juru bicara Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi, Anees Alsbahi, mengonfirmasi jumlah korban tewas dan menyebutkan bahwa jumlah korban luka telah meningkat menjadi 98 orang. Serangan AS menargetkan beberapa wilayah di Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, Saada, Al Bayda, dan Radaa.

Serangan Balasan Houthi

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kelompok itu menargetkan kapal induk AS USS Harry S Truman dan kapal perangnya menggunakan 18 rudal balistik dan jelajah serta sebuah pesawat nirawak. Hingga kini, AS belum memberikan tanggapan resmi terhadap klaim tersebut.

Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, menyatakan bahwa "AS dan Israel berusaha memaksakan dominasi di kawasan ini" dan menegaskan akan terus menyerang kapal perang AS sebagai bentuk perlawanan.

Baca juga: Kebakaran Klub Malam di Makedonia Utara Tewaskan 59 Orang

"Kami akan menanggapi musuh Amerika dengan serangan rudal dan menargetkan kapal perang serta armada angkatan laut mereka," ujarnya dalam siaran televisi.

Kelompok Houthi juga mengumumkan bahwa mereka akan terus menargetkan pengiriman Israel sebagai bentuk tekanan agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Jalur Gaza.

Respon AS dan Sekutunya

Setelah serangan awal AS, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan Washington akan melancarkan serangan "tanpa henti" terhadap Houthi hingga kelompok itu berhenti menargetkan aset Amerika dan pengiriman global.

"Ini akan terus berlanjut sampai mereka berhenti menyerang kapal dan aset kami," kata Hegseth kepada Fox News.

Selain itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan bahwa operasi militer AS akan terus dilakukan hingga Houthi tidak lagi memiliki kapasitas untuk menyerang kapal.

Baca juga: Netanyahu Ajukan Pemungutan Suara untuk Memberhentikan Kepala Shin Bet

AS dan beberapa sekutunya telah melancarkan serangan udara ke wilayah Yaman sejak Januari 2024, menyusul serangan maritim berulang yang dilakukan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Tanggapan Iran dan Komunitas Internasional

Sementara AS menyalahkan Iran atas dukungan terhadap Houthi, Jenderal Hossein Salami, kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, membantah keterlibatan Iran dalam serangan Houthi.

Menurut televisi pemerintah Iran, Salami menyatakan bahwa "Iran tidak memainkan peran apa pun dalam menentukan kebijakan operasional Houthi" dan menegaskan bahwa kelompok tersebut bertindak secara independen.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan "penghentian penuh semua aktivitas militer" di Yaman dan memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat memperburuk ketegangan regional serta memperburuk kondisi kemanusiaan di negara itu.

"Setiap eskalasi tambahan dapat memicu siklus pembalasan yang dapat semakin mengganggu stabilitas Yaman dan kawasan," ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post