LBJ - Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dan Presiden Tunisia Kais Saied menegaskan sikap tegas mereka terhadap segala upaya pengusiran warga Palestina dari tanah mereka. Dalam percakapan telepon pada Senin (11/3/2025),

kedua pemimpin menolak keras setiap tindakan yang melemahkan perjuangan Palestina dan mendukung upaya rekonstruksi Gaza tanpa menggusur penduduknya.

Menurut pernyataan Kepresidenan Mesir, pembicaraan ini membahas situasi di Jalur Gaza serta inisiatif Mesir dalam menegakkan gencatan senjata dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Presiden Saied menyatakan dukungan penuh terhadap rencana rekonstruksi Gaza yang diadopsi dalam KTT darurat Arab baru-baru ini.

Baca juga:Zelensky dan Putra Mahkota Saudi Bahas Konflik Ukraina

Penolakan Keras terhadap Pengusiran Warga Palestina

Al-Sisi dan Saied menegaskan bahwa setiap upaya untuk memindahkan warga Palestina dari tanah mereka bertentangan dengan hukum internasional dan hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Mereka menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan bahwa Palestina tetap berada di tanah mereka dengan hak penuh atas kedaulatan dan kemerdekaan.

Para pemimpin sepakat bahwa pendirian negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan langgeng di kawasan tersebut.

Baca juga: Mark Carney Terpilih sebagai Perdana Menteri Baru Kanada, Tegaskan Identitas Nasional

Dukungan Rekonstruksi Gaza tanpa Penggusuran

Saied menekankan bahwa Tunisia mendukung penuh inisiatif rekonstruksi Gaza yang diprakarsai Mesir. Ia menegaskan bahwa rencana tersebut harus dilakukan tanpa menggusur penduduk Gaza, memastikan mereka tetap tinggal di tanah mereka dengan kondisi kehidupan yang lebih baik pascakonflik.

Isu Regional: Libya dan Suriah

Selain membahas Palestina, percakapan tersebut juga menyinggung situasi di Libya dan Suriah. Al-Sisi dan Saied menegaskan kembali komitmen mereka terhadap stabilitas, persatuan, dan kedaulatan kedua negara tersebut. Mereka menyerukan solusi politik yang inklusif untuk mengakhiri konflik yang masih berlangsung.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini