Gubernur DKI Jakarta Diprotes Tinjau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
By Shandi March
10 Mar 2025
.jpeg)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mendapat sorotan publik setelah meninjau banjir dari udara menggunakan helikopter.(Foto:Tim Media Pramono Anung)
LBJ - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mendapat sorotan publik setelah meninjau banjir dari udara menggunakan helikopter. Banyak warganet yang mengkritik langkah tersebut, menudingnya sebagai aksi pencitraan.
Namun, Pramono menegaskan bahwa penggunaan helikopter bukan untuk pamer, melainkan demi efektivitas pemantauan kondisi banjir di berbagai titik.
Pramono menyampaikan alasan di balik keputusan tersebut saat menghadiri kunjungan kerja di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3).
Menurutnya, melihat banjir dari udara membantu pemerintah dalam memahami titik-titik kritis yang membutuhkan penanganan cepat.
"Kenapa kemudian dilihat dari atas? Karena ingin mengetahui titik-titik penyumbatan dan sodetan mana yang harus dinaturalisasi. Jadi, sekali lagi, naik heli bukan untuk gagah-gagahan," ujar Pramono kepada wartawan.
Baca juga : Anies Baswedan Sebut Raih Gelar Doktor Tanpa Joki, Sindir Bahlil Lahadalia?
Pramono juga merespons berbagai kritik yang beredar di media sosial. Ia justru menganggap kritik sebagai hal positif yang bisa membantu pemerintah dalam bekerja lebih baik.
"Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa saja, terima kasih, matursuwun. Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawari," katanya.
Sebelumnya, Pramono Anung melakukan pemantauan banjir dari udara pada Kamis (6/3/2025). Ia didampingi oleh Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih.
Peninjauan dilakukan dengan menggunakan helikopter jenis Agusta Westland (AW) 169 milik Baharkam Polri.
Langkah ini bertujuan untuk melihat kondisi banjir yang masih terjadi di beberapa wilayah ibu kota. Pramono menjelaskan bahwa helikopter memungkinkannya untuk mengamati area yang sulit dijangkau dalam waktu singkat.
Baca juga : Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Ibu dan Anak dalam Penampungan Air Jakbar, Lagi Dikejar
"Saya sudah keliling seluruh Jakarta. Walaupun ada yang protes pakai helikopter. Kenapa pakai helikopter? Ya, karena kita ingin melihat tempat-tempat yang masih berpotensi terjadi penyumbatan atau tidak," ujar Pramono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (7/3).
Reaksi warganet terhadap keputusan Pramono bervariasi. Beberapa pihak menilai penggunaan helikopter tidak efisien, sementara yang lain memahami bahwa cara ini dapat membantu mempercepat identifikasi daerah rawan banjir.
Meski menuai protes, Pramono menegaskan bahwa evaluasi akan terus dilakukan agar penanganan banjir lebih optimal.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini