×
image

Israel Hentikan Pasokan Listrik ke Gaza, Krisis Kemanusiaan Semakin Parah

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 10 Mar 2025

Penghentian listrik ini terjadi lebih dari seminggu setelah Israel menutup akses seluruh pasokan barang ke Gaza. (pixabay/Couleur)

Penghentian listrik ini terjadi lebih dari seminggu setelah Israel menutup akses seluruh pasokan barang ke Gaza. (pixabay/Couleur)


LBJ - Menteri Energi Israel, Eli Cohen, memerintahkan penghentian segera pasokan listrik ke Jalur Gaza. Keputusan ini meningkatkan ancaman terhadap berfungsinya pabrik desalinasi di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk selama bulan suci Ramadan.

Dalam sebuah pernyataan di platform X, Cohen menegaskan bahwa dirinya telah menandatangani perintah untuk "memotong aliran listrik ke Jalur Gaza segera."

Ia menambahkan, "Cukup bicaranya, saatnya bertindak!"

Dampak Blokade: Gaza Kehilangan Pasokan Dasar

Penghentian listrik ini terjadi lebih dari seminggu setelah Israel menutup akses seluruh pasokan barang ke Gaza, rumah bagi lebih dari dua juta penduduk.

Langkah ini diambil setelah kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri perang selama 15 bulan gagal dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Baca juga: Serangan Israel di Rafah Tewaskan Tiga Warga Palestina, Krisis Kemanusiaan Memburuk

Akibat kebijakan ini, hampir 50.000 warga Palestina telah tewas, dan sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat serangan udara Israel yang terus berlangsung.

Krisis pangan dan kesehatan juga semakin memburuk seiring dengan pemutusan pasokan listrik, yang memperparah kesulitan dalam mengakses air bersih dan layanan medis.

Dilansir Al Jazeera, Hind Khoudary, melaporkan dari Kota Gaza, mengungkapkan bahwa meskipun serangan udara telah mereda, dampak blokade Israel tetap menyulitkan kehidupan warga sipil.

“Makanan, air, dan listrik, semua aspek kehidupan Palestina terkena dampak tindakan Israel,” kata Khoudary.

Hamas Kecam Israel atas Pemutusan Listrik

Kelompok Hamas mengecam keputusan Israel yang menghentikan pasokan listrik ke Gaza. Hamas menilai langkah ini sebagai upaya menekan mereka agar membebaskan para tawanan Israel.

“Kami mengutuk keras keputusan pendudukan untuk memutus aliran listrik ke Gaza, setelah merampas makanan, obat-obatan, dan air,” ujar Ezzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas. Ia menambahkan bahwa tindakan ini merupakan “upaya putus asa untuk menekan rakyat kami dengan taktik pemerasan yang tidak dapat diterima.”

Kelompok-kelompok hak asasi manusia juga menuduh Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan melanggar hukum internasional dengan menghentikan bantuan ke Gaza.

Baca juga: Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Berangsur Membaik Setelah Dirawat di Rumah Sakit

Negosiasi Gencatan Senjata: Hamas dan Israel Bersikeras pada Posisi Masing-Masing

Di tengah situasi genting ini, negosiasi gencatan senjata masih berlangsung. Hamas menginginkan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya dilanjutkan ke tahap kedua, sementara Israel ingin mempertahankan tahap pertama.

Delegasi Hamas dikabarkan telah berangkat ke Doha, Qatar, setelah melakukan pembicaraan di Kairo, Mesir. Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan bahwa Hamas telah menyatakan kesediaannya untuk membentuk komite teknokratik independen yang akan mengelola Gaza. Mereka juga menuntut agar Israel menarik pasukannya sepenuhnya dari Koridor Philadelphia, jalur sempit yang berbatasan dengan Mesir.

Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan akan mengirim delegasi ke Doha pada hari Senin untuk melanjutkan negosiasi.

Warga Gaza Berjuang untuk Bertahan Hidup

Di tengah krisis yang semakin dalam, warga Gaza terus berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar. Banyak toko roti dan pasar yang tutup akibat blokade total, membuat masyarakat semakin bergantung pada bantuan kemanusiaan.

“Mereka tidak hanya kehilangan listrik, tetapi juga akses terhadap makanan dan air bersih. Ini adalah bencana kemanusiaan yang terus memburuk,” kata seorang pekerja bantuan yang tidak disebutkan namanya.

Dengan situasi yang semakin kritis, komunitas internasional terus mendesak Israel untuk membuka kembali akses bantuan guna mencegah penderitaan lebih lanjut bagi warga Gaza.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post