BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Terjadi hingga 11 Maret, Pemerintah Diminta Siaga
By Cecep Mahmud
04 Mar 2025

BMKG memperingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. (foto Pixabay)
LBJ - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia hingga 11 Maret 2025.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, meminta pemerintah daerah untuk siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
"Kami terus menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi resmi, seperti website, aplikasi mobile, SMS blasting, dan media sosial BMKG. Namun, efektivitas peringatan dini ini bergantung pada kesiapan daerah dalam meresponsnya," ujar Dwikorita, Selasa (4/3/2025).
Baca juga: Banjir di Jakarta: 32 RT dan 5 Ruas Jalan Terendam, Ribuan Warga Terdampak
Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa hujan deras masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Sumatra bagian barat, Jawa bagian barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Kepulauan Papua.
Menurut Guswanto, kondisi ini disebabkan oleh aktivitas gelombang atmosfer, seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin, yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Selain itu, BMKG juga mencatat adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia, barat Aceh, dan selatan Papua, yang dapat memperparah intensitas hujan.
Berikut beberapa wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan tinggi:
- Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung
- Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur
- Hampir seluruh wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
Baca juga: Banjir Melanda 20 Titik di Bekasi, Ketinggian Air Capai 3 Meter
Faktor Penyebab Peningkatan Curah Hujan
BMKG mengidentifikasi beberapa faktor atmosfer yang memperkuat dinamika cuaca di Indonesia:
- Sirkulasi Siklonik
- Terbentuk di Samudra Hindia (barat Aceh) dan selatan Papua.
- Menyebabkan perlambatan kecepatan angin, memicu hujan lebat di berbagai perairan.
- Daerah Pertemuan Angin (Konvergensi)
- Terdeteksi di Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, hingga Papua bagian selatan.
- Memicu peningkatan curah hujan dan berpotensi menyebabkan banjir.
- Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO)
- Masih aktif di Kepulauan Papua dan meningkatkan konveksi atmosfer di wilayah timur Indonesia.
- Analisis Labilitas Atmosfer
- Mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif, yang dapat memicu hujan deras disertai kilat dan angin kencang.
Imbauan BMKG untuk Masyarakat dan Pemerintah Daerah
BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk:
- Mewaspadai hujan deras disertai petir dan angin kencang yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.
- Memantau informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG.
- Mengantisipasi dampak banjir di wilayah rawan dengan kesiapan evakuasi dan mitigasi bencana.
- Menyiapkan langkah-langkah pencegahan untuk aktivitas maritim dan masyarakat pesisir akibat potensi gelombang tinggi.
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini