×
image

Panglima TNI Minta Maaf Usai Wartawan Diintimidasi Pengawal Saat Tanya Soal Tarakan

  • image
  • By Shandi March

  • 28 Feb 2025

Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menyampaikan permintaan maaf setelah insiden intimidasi terhadap wartawan yang dilakukan oleh tim pengawalannya. (X@Pusat Penerangan TNI)

Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menyampaikan permintaan maaf setelah insiden intimidasi terhadap wartawan yang dilakukan oleh tim pengawalannya. (X@Pusat Penerangan TNI)


LBJ - Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menyampaikan permintaan maaf setelah insiden intimidasi terhadap wartawan yang dilakukan oleh tim pengawalannya.

Kejadian ini bermula saat seorang jurnalis bertanya mengenai kasus penyerangan Polres Tarakan oleh anggota TNI dalam sebuah acara di Mabes Polri.

Insiden terjadi usai Panglima TNI menghadiri acara Bakti Sosial Polri di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Kamis (27/2).

Seorang wartawan bernama Adhyasta Dirgantara mencoba mengajukan pertanyaan terkait kasus Tarakan dan langsung mendapat jawaban dari Panglima Agus.

Namun, setelah sesi tanya jawab selesai dan Panglima TNI masuk ke mobil, beberapa anggota tim pengawalan mendekati wartawan tersebut dengan nada tinggi. Salah satu dari mereka menegur dengan kalimat tajam.

Baca juga : Pembunuh Pemilik Ruko di Jaktim Kabur ke Jateng, Kuras Isi Rekening dan Nyalakan Ponsel Korban

"Kau memang tidak di-briefing?" ucap seorang prajurit berseragam lengkap.

Tak hanya itu, seorang anggota lainnya bahkan melontarkan ancaman.

"Kutandai muka kau, ku sikat kau ya," katanya dengan nada mengancam.

Panglima TNI Minta Maaf dan Akan Evaluasi Pengawal

Setelah mengetahui kejadian tersebut, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menegaskan bahwa dirinya menyesalkan peristiwa tersebut.

"Saya mohon maaf atas kejadian yang sangat saya sesalkan. Maaf sekali lagi," ujar Agus saat dikonfirmasi.

Agus juga meluruskan bahwa dua prajurit yang melakukan intimidasi bukan ajudannya, melainkan anggota tim pengawalannya.

Baca juga : Rekaman Kasus Papa Minta Saham Kembali Viral, Suara Diduga Riza Chalid Sebut Dana Rp500 Miliar untuk Jokowi dan Prabowo

Ia mengaku tidak memiliki ajudan pribadi dan berjanji akan memberikan tindakan tegas terhadap mereka.

"Akan saya tindak, akan saya evaluasi," tegasnya.

Redaksi Kompas.com Angkat Suara

Pihak Redaksi Kompas.com turut menanggapi insiden ini. Pemimpin Redaksi Kompas.com, Amir Sodikin, menyayangkan adanya ancaman verbal terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya.

"Jurnalis dalam bekerja dilindungi undang-undang, dengan hanya mengandalkan pertanyaan bukan senjata. Tak selayaknya dihalangi, apalagi diancam," kata Amir.

Menurutnya, pertanyaan yang diajukan terkait insiden Tarakan adalah hal penting bagi publik dan telah disampaikan dengan cara yang sopan.

"Gesture dan ucapan mengancam sebaiknya selalu dihindari dan dibuang jauh dari prosedur dalam berinteraksi dengan jurnalis. Apalagi, yang ditanyakan oleh jurnalis Kompas.com bersama jurnalis lainnya adalah pertanyaan yang penting bagi publik untuk mengklarifikasi atau menjernihkan situasi konflik di Tarakan. Pertanyaan juga disampaikan dengan cara sopan dan yang penting Panglima TNI juga sudah menanggapinya dengan baik," tandas Amir.

Baca juga : Dedi Mulyadi Tegur Kades Gunung Menyan Diduga Hina Nasi Berkat, Netizen Minta Wiwin Komalasari Dipecat!

Ia juga mengapresiasi langkah Panglima TNI yang segera meminta maaf dan berjanji menindak oknum yang terlibat.

"Semoga hal seperti ini tak terulang lagi," pungkasnya.

Anggota TNI yang Terlibat di Kasus Tarakan Akan Ditindak

Sementara itu, terkait kasus penyerangan Polres Tarakan, Panglima TNI menegaskan bahwa seluruh anggota yang terlibat akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Saat ini, penyelidikan sedang berjalan dan beberapa anggota telah diperiksa oleh petugas.

"Yang terlibat (penyerangan Polres Tarakan) sudah kita periksa. Ada beberapa (diperiksa)," ujar Agus di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Kamis (27/2).

Baca juga :Menteri Kelautan dan Perikanan Denda Kades Kohod Rp 48 Miliar

Ia menegaskan bahwa mereka yang terbukti bersalah akan mendapatkan hukuman sesuai tingkat pelanggarannya.

"Nanti kita lihat kesalahannya, karena memang kejadiannya di tempat hiburan malam. Pasti akan kita tindak kalau yang salah," tegas Panglima.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post