×
image

Taktik Nanang Hilangkan Jejak Selama Buron Mulai Tinggalkan Motor, Matikan Ponsel hingga Babat Rambut Gimbalnya

  • image
  • By Sitiayani

  • 17 Jan 2025

Tersangka Nanang Gimbal. Foto: Istimewa

Tersangka Nanang Gimbal. Foto: Istimewa


LBJ - Tersangka pembunuh Nanang Irawan alias Gimbal sempat merasakan hidup sebagai buronan polisi.

Nanang Buron Tiga Hari

Nanang Gimbal tiga hari hidup dalam pelarian usai menikam pesinetron Sandy Permana berujung kematian di Perumahan Cibarusah Jaya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi.

Nanang Gimbal ditangkap di sebuah warung makan di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kutawaluya, Karawang, Jawa Barat pada Rabu (15/1/2025) siang.

Ia ditangkap saat akan bersembunyi ke Cirebon, Jawa Barat.

Polisi menetapkan Nanang Gimbal sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya.

Nanang dijerat Pasal 354 KUHP tentang Penganiayaan Berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Ia terancam hukuman maksimal 15 tahun pidana penjara.

Selama menjadi buruan polisi, berbagai cara ditempuh Nanang Gimbal menghilangkan jejak dan menghindari pengejaran polisi. Namun usahanya tak membuahkan hasil.

Tinggalkan Motor

Nanang melarikan diri usai menusuk Sandy Permana. Ia meninggalkan motornya di persawahan Cibarusah hingga kabur ke jalan raya. Kemudian menumpang-numpang kendaraan orang sampai ke Karawang, Jawa Barat.

Selama perjalanan, Nanang mematikan ponselnya memutus komunikasi termasuk dengan istrinya.

Matikan Ponsel

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy, mengatakan istri Nanang sempat mencoba menghubungi sang suami.

Nanang Gimbal berdalih memutus komunikasi guna menenangkan diri usai peristiwa berdarah. Komunikasi terputus sempat membuat polisi kesulitan mendeteksi tersangka.

Selama pelarian, Nanang sempat memotong rambut gimbal menjadi ciri khasnya.

Cukur Rambut

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Nanang memotong sendiri rambutnya itu dengan menggunakan gunting dipinjam dari sebuah warung di tempat pelarian.

"Pelaku sempat memotong rambut saat pelarian menuju Karawang. Menggunakan gunting yang dipinjam di warung," ujar Ade Ary, Rabu (15/1/2025).

Nanang sengaja memotong agar tidak dikenali selama pelarian.

"Untuk menghilangkan ciri-ciri," jelas Ressa, Kamis (16/1/2025).

Nanang tak ingat di mana dia memotong rambutnya.

"Untuk dia potong di mana, dia lupa, karena dia pas setelah kejadian kabur dan numpang-numpang di kendaraan orang," lanjut Ressa.

Dendam Lama

Nanang Gimbal membunuh Sandy Permana karena sakit hati dipendam lama.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan pembunuhan berawal saat keduanya menghadiri rapat RT. Nanang mengaku saat itu Sandy menatapnya dengan sinis.

"Tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis dan korban melakukan atau meludah ke arah pelaku," kata Wira, Kamis.

Kronologi Penusukan

Puncaknya, pada Minggu pagi ketika Sandy melintas di depan rumah Nanang. Menurut Nanang, Sandy menatapnya dengan sinis lalu meludah.

Kekesalan Nanang terakumulasi dan memuncak. Seketika Nanang berlari ke kandang ayam di samping rumahnya mengambil pisau lalu mengejar Sandy kemudian menyerangnya.

Sandy sempat melawan, namun Nanang gelap mata terus menikamnya dengan membabi buta. Sandy kemudian berlari meminta pertolongan warga. Sementara Nanang melarikan diri. ***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post