Bentrok Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya di Blora: Kronologi Lengkap dan Penyebabnya
By Shandi March
15 Jan 2025
Bentrok antara ormas Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya, pecah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (14/1). (Foto:X@Heraloebss)
LBJ - Ketegangan antara dua organisasi masyarakat, Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya, pecah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (14/1). Insiden ini menyebabkan beberapa anggota kedua pihak terluka dan memicu kerusakan pada kendaraan milik Pemuda Pancasila.
Kejadian berlangsung di Jalan Raya Blora-Rembang, tepatnya di perempatan Karangjati Blora, depan markas Pemuda Pancasila.
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, bentrokan terjadi karena ketidakseimbangan jumlah anggota kedua ormas.
"Tadi diisi tujuh atau delapan orang dari Ormas Pemuda Pancasila, kondisinya luka-luka sudah dibawa ke RS," ujar salah satu anggota Polres Blora.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa anggota Pemuda Pancasila terluka di bagian wajah akibat pukulan, sementara mobil mereka dirusak.
Baca juga : Mayat Pensiunan Brigjen TNI Mengambang di Perairan Marunda, Jejaknya Terekam CCTV
Bentrokan ini meluas ke wilayah lain, yakni di Jalan Raya Ngawen-Kunduran, Desa Klokah. Video amatir menunjukkan anggota GRIB Jaya terluka, beberapa bahkan berlumuran darah.
Situasi akhirnya terkendali setelah TNI dan Polri turun ke lokasi.
Penolakan dan Legalitas Ormas
Ketegangan ini diduga berakar dari penolakan Pemuda Pancasila terhadap keberadaan GRIB Jaya di Blora.
Sehari sebelum insiden, sekitar 70 anggota Pemuda Pancasila menyerbu markas GRIB Jaya di Kecamatan Ngawen.
Ketua Pemuda Pancasila Blora, Munaji, menegaskan bahwa ormas GRIB Jaya dianggap ilegal dan menimbulkan keresahan.
"Kalau mau kepingin jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman atau bangsat seperti itu. Itu saya sampaikan," ungkap Munaji yang akrab disapa Mbah Mun.
Baca juga : Wanita di Depok Jadi Korban Jambret, Ponselnya Seharga Rp20 Juta Raib
Ia juga menegaskan bahwa jika GRIB Jaya tetap beroperasi, mereka akan berhadapan dengan Pemuda Pancasila.
"Sekali lagi pesan saya, jangan ada GRIB keluar Blora. Kalau keluar saya sikat, urusan dengan Pemuda Pancasila. Ini Blora mas, tidak sekonyong konyong koder. Kita juga ucapkan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri, sehingga kegiatan ini bisa kondusif, kita juga tidak akan terjadinya anarkis, tidak akan terjadi di sini. Jangan ada berdirinya GRIB di Kabupaten Blora ini. Itu yang kita minta," tegas Mbah Mun.
Namun, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa organisasinya memiliki legalitas yang sah.
"Ya kalau menurut saya pribadi saya nggak tahu kok, jelas legalitas saya juga jelas. Lha mau dibubarkan atas dasar apa? Ini kan sebuah organisasi sudah jelas, jelas semuanya. Bahkan kita diakui secara nasional," tegas Sugiyanto.
GRIB Jaya baru beroperasi di Blora selama tiga bulan dan telah memiliki sekitar 750 anggota. Sugiyanto mengaku heran mengapa keberadaan ormas yang dipimpin oleh Herchules mendapat penolakan. Ia juga menginstruksikan anggotanya untuk tidak terprovokasi oleh situasi ini.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini