×
image

Remaja di Tangerang Dicabuli Guru Ngaji Diiming-imingi Rp50 Ribu, Korban Alami Trauma

  • image
  • By Sitiayani

  • 01 Jan 2025

Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Freepik

Ilustrasi kekerasan seksual. Foto: Freepik


LBJ - Seorang remaja berinisial F (18) menjadi korban pencabulan dilakukan seorang guru ngaji berinisial W (40) di Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

Dicabuli Guru Ngaji

F mengatakan, pencabulan terjadi sekitar tujuh tahun lalu, saat berusia 11 tahun atau kelas 6 SD. Korban merupakan murid W dicabuli di kamar mandi rumah pelaku usai belajar mengaji.

"Saya diajak ke toilet. Terus saya dipegang-pegang sampai mengeluarkan cairan," jelas F saat ditemui Kompas.com di Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang, Rabu (1/1/2025).

Usai tindakan pencabulan, F diberi uang oleh W senilai Rp50.000.

"Dia ngasih duit Rp50.000, bilangnya buat jajan atau enggak buat beli rokok atau segala macam," lanjutnya.

Kala itu, F tidak bisa berbuat banyak, dan tak berani menceritakan ke keluarga karena takut dengan W.

"Saat itu saya masih kecil, takut sama dia karenakan dia ustaz," jelas F.

Dihitung-hitung, tindakan pencabulan dilakukan W ke F sebanyak tiga kali. F mengaku sempat mengalami trauma selama setahun.

Alami Trauma

"Sempat trauma sampai enggak mau ke sana lagi, tapi Alhamdulillah sekarang sudah hilang traumanya," ungkap F.

Tujuh tahun usai insiden itu, F memberanikan diri bercerita kepada orangtuanya. Hal ini diungkap F setelah mendengar kabar ada korban pencabulan lain dengan pelaku W.

Menurut F, korban dugaan pencabulan W mencapai 30 orang, seluruhnya merupakan murid mengaji pelaku.

"Usianya (korban) sekitar SD sama SMP, mungkin kelas 1 atau 2," jelas dia.

Lalu, F dan orangtuanya mendatangi rumah keluarga W pada Sabtu (7/12/2024), dan menceritakan tindakan W. Namun, pihak keluarga W tidak percaya.

"Saya sempat cerita ke keluarga pelaku. Itu saya masih respons baik sama pihak keluarga pelaku, cuma dari pihak sana itu masih kurang percaya," kata F.

Pelaku Belajar di Ponpes

Bahkan, kata F, setelah mengadukan insiden ini, keluarga W justru memutarbalikkan fakta. 

"Karena memang dari keluarga itu enggak ada yang tahu sama sekali kalau pelaku kata gitu, cuma tiba-tiba, selang dua hari, saya dengar nama saya sudah jelek. Mereka memutarbalikkan fakta bahwa saya yang melakukan hal pelecehan itu," tambah dia.

Merasa tak terima, F melaporkan tindakan W ke Polres Metro Tangerang Kota pada Senin (16/12/2024). Ia melapor bersama korban lain dugaan pencabulan W.

Para korban menjalani visum. F menyebut, polisi saat ini sedang memburu pelaku. Kabarnya berada di Serang, Banten untuk kembali belajar di pondok pesantren

"Terakhir saya lihat itu Jumat (29/11/2024). Dia pergi ke Serang katanya mau mondok lagi. Yang saya dengar sih katanya polisi sudah mulai bergerak buat cari pelaku," kata F. ***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Tags:


Popular Post