PM Lebanon Desak Israel Hentikan Pelanggaran dan Tarik Pasukan
By Cecep Mahmud
25 Dec 2024

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, menegaskan perlunya komitmen penuh terhadap kesepakatan yang sudah dibuat. (X/@Najib_Mikati)
LBJ - Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, pada Selasa (24/12), meminta komite pemantau gencatan senjata untuk menekan Israel agar menghentikan segala bentuk pelanggaran di wilayah Lebanon selatan. Selain itu, ia juga menuntut agar pasukan Israel segera ditarik dari daerah yang masih dikuasai.
Dalam pertemuan tersebut, Mikati menegaskan perlunya komitmen penuh terhadap kesepakatan yang sudah dibuat.
"Kami mendesak Israel untuk segera mematuhi ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata dan menarik pasukannya dari wilayah yang masih diduduki," ujar Mikati dengan tegas.
Pemerintah Lebanon dalam pernyataannya menyatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata merupakan tindakan yang “tidak dapat diterima”. Mikati menekankan pentingnya peran komite pemantau gencatan senjata untuk memastikan Israel mematuhi setiap poin dalam perjanjian tersebut.
Baca juga: Anak-Anak Gaza: Kehilangan Nyawa, Masa Depan, dan Harapan
Komite tersebut melibatkan perwakilan dari Amerika Serikat, Prancis, Israel, dan UNIFIL. Mereka memiliki tanggung jawab memastikan setiap pihak terlibat mematuhi kesepakatan yang telah disetujui bersama.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 November, Israel diwajibkan untuk menarik pasukannya ke selatan Garis Biru—garis perbatasan de facto antara Lebanon dan Israel. Sementara itu, tentara Lebanon akan dikerahkan ke wilayah selatan dalam waktu 60 hari untuk memastikan stabilitas keamanan.
Namun, hingga saat ini, penarikan pasukan Israel belum sepenuhnya dilaksanakan. Hal ini memicu ketegangan di sepanjang wilayah perbatasan Lebanon selatan.
Konflik berkepanjangan antara Lebanon dan Israel telah menyebabkan dampak kemanusiaan yang serius. Data dari otoritas kesehatan Lebanon mencatat bahwa sejak Oktober 2023, lebih dari 4.000 orang tewas, sementara lebih dari 16.500 orang terluka. Selain itu, lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi akibat serangan yang terus berlangsung.
Tragedi ini memperburuk krisis kemanusiaan di Lebanon yang sudah dihadapkan pada berbagai tantangan ekonomi dan sosial.
Baca juga: Pohon Natal Dibakar di Suriah, Umat Kristen Serukan Perlindungan
Pemerintah Lebanon berharap komite pemantau dapat memainkan peran penting dalam menekan Israel untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata. Mikati menekankan pentingnya dukungan dari komunitas internasional untuk memastikan stabilitas di wilayah perbatasan.
"Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak yang terlibat untuk memastikan perjanjian ini dilaksanakan dengan baik," kata Mikati dalam pidatonya.
Lebanon berkomitmen untuk terus mematuhi perjanjian gencatan senjata dan berharap Israel dapat menunjukkan hal yang sama.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini