Tragedi Tol Pandaan-Malang: Sopir Bus Baru Nikahkan Anak, Tewas dalam Kecelakaan Maut
By Shandi March
24 Dec 2024
Kecelakaan maut yang terjadi di Tol Pandaan-Malang, Senin (23/12/2024), telah merenggut empat nyawa, termasuk seorang sopir bus bernama Untung Subagyo. (X@LifeTomorow).
LBJ - Kecelakaan maut yang terjadi di Tol Pandaan-Malang, Senin (23/12/2024), telah merenggut empat nyawa, termasuk seorang sopir bus bernama Untung Subagyo. Sopir berusia 46 tahun ini dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam pekerjaannya selama 20 tahun terakhir.
Tragedi ini bermula ketika bus pariwisata Tirto Agung yang membawa rombongan 40 siswa SMP IT Darul Qur'an Mulia, Bogor, menuju Kampung Inggris, Kediri, bertabrakan dengan truk bermuatan pakan ternak. Insiden terjadi setelah truk yang diparkir di bahu jalan mengalami masalah teknis dan meluncur mundur tak terkendali.
Baca juga :Bus Pariwisata Tabrak Truk di Tol Pandaan-Malang, 4 Tewas dan Puluhan Korban Terluka
"Pengemudi sempat mengganjal roda kanan, namun saat hendak mengganjal roda kiri, truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara," ungkap Kombes Pol Komarudin, Dirlantas Polda Jawa Timur.
Jenazah Untung dimakamkan di Desa Bangunasri, Magetan, pada Selasa pagi (24/12/2024). Sebelumnya, ia sempat menikahkan anak pertamanya hanya beberapa hari sebelum kecelakaan terjadi.
Keluarga Korban dan Luka yang Membekas
Keluarga korban, terutama istri dan anak-anaknya, masih terkejut dengan kejadian ini. Untung, yang jarang pulang karena kesibukan sebagai sopir, dikenal sebagai tulang punggung keluarga.
“Anaknya dua orang. Satunya laki laki masih SMK dan satunya baru lulus kuliah. Keluarga tidak ada firasat, pamit mengantar siswa dari Bogor hendak Wisata ke Gunung Bromo,” ujar Sulistyono (52), kerabat korban.
“Almarhum di mata keluarga dikenal sebagai pribadi yang baik, ramah, dan menyenangkan,” ungkapnya.
Sementara itu, 40 siswa yang berada di dalam bus mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan. Guru dan pihak sekolah yang mendampingi juga menjadi korban, menambah daftar duka dalam insiden ini.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari, menyebutkan bahwa study tour tersebut tidak memiliki izin resmi.
"Sampai sekarang kita tidak menerima surat pemberitahuan adanya kegiatan mengisi liburan dengan kursus bahasa Inggris di Pare yang dikoordinir seperti ini," paparnya, Selasa (24/12).
Sebelumnya pihak Pondok Pesantren Darul Qur'an Mulia menegaskan bahwa kegiatan ini bersifat sukarela dan hanya diikuti oleh siswa yang berminat.
“Jadi, anak-anak kami ini mengikuti program sukarela. Jadi ini sifatnya sukarela, tidak diwajibkan dan pilihan bagi anak-anak,” ujar Ustaz Abdurrahman.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini