LBJ - Pohon Natal menjadi simbol ikonik perayaan Natal di seluruh dunia. Tradisi ini memiliki sejarah panjang, mulai dari ritual pagan di Eropa hingga menjadi tren global. Artikel ini mengulas fakta menarik tentang asal-usul, penyebaran, dan rekor luar biasa terkait pohon Natal.

Tradisi pohon Natal berasal dari ritual pagan Eropa seperti Yule di Skandinavia dan Saturnalia di Roma. Pohon hijau abadi melambangkan kehidupan dan harapan di musim dingin.

Tradisi ini dimulai di Jerman pada abad ke-16. Orang Kristen membawa pohon cemara ke dalam rumah dan menghiasinya.

Pada abad ke-19, orang Amerika mulai mengenal pohon Natal. Popularitasnya meningkat pesat di awal abad ke-20 dengan dekorasi yang semakin meriah.

Baca juga: Gerbong Khusus Wanita LRT Jabodebek Beroperasi Mulai Hari Ini

Ratu Victoria dan Pangeran Albert memopulerkan pohon Natal di Inggris pada tahun 1846. Ilustrasi mereka di sekitar pohon Natal muncul di Illustrated London News.

Presiden AS Franklin Pierce membawa pohon Natal ke Gedung Putih pada 1850-an. Presiden Calvin Coolidge kemudian memulai tradisi penyalaan pohon Natal pada tahun 1923.

Pohon Natal umumnya matang dalam waktu enam hingga delapan tahun. Pada usia ini, tingginya ideal untuk dijadikan pohon Natal.

Pohon Natal buatan tertua berasal dari tahun 1886 dan disimpan di Museum of London. Pohon ini diwariskan secara turun-temurun oleh keluarga Paul Parker di Inggris.

Baca juga: 5 Jurus Jitu Menghasilkan Uang dengan Meta AI di WhatsApp yang Wajib Dicoba

Pohon cemara Douglas setinggi 64,6 meter pernah dipasang di Seattle pada Desember 1950. Pohon ini menjadi ikon besar di Pusat Perbelanjaan Northgate.

Pohon Natal terapung tertinggi setinggi 85 meter berdiri di Rodrigo De Freitas Lagoon, Brasil, pada 2007. Pohon ini dihiasi dengan 2,8 juta lampu.

“Pohon Natal bukan sekadar dekorasi, tetapi simbol harapan dan kebahagiaan di musim liburan,” ujar seorang sejarawan Natal. ***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini