LBJ - DAD (19), seorang pekerja di toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, harus menghadapi nasib tragis selama bekerja. Tidak hanya mengalami penganiayaan, DAD juga kerap dipaksa bekerja rodi tanpa menerima haknya sebagai pekerja, termasuk gaji yang tertunda hingga tidak dibayarkan. Kondisi ini berlangsung meski DAD sempat berniat mengundurkan diri, namun ditahan oleh pemilik toko.

Kisah pilu DAD menjadi perhatian publik setelah video penganiayaannya oleh George Sugama Halim, anak pemilik toko roti tersebut, viral di media sosial. Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada 17 Oktober 2024, saat George melampiaskan emosinya dengan meneriaki dan melempar kursi ke arah DAD.

Baca juga : Pegawai Toko Roti di Jaktim Dianiaya Anak Bos Pernah Dikasari, Dihina Miskin dan Kebal Hukum

Akibat kejadian tersebut, DAD mengalami luka di kepala hingga berdarah. Kekerasan ini dipicu oleh kemarahan George yang kecewa karena DAD menolak mengantarkan makanan ke kamar pribadinya. Menurut pengakuan korban, tindakan kekerasan seperti ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh George.

Selang satu hari setelah insiden itu, DAD melaporkan kasus tersebut ke Polres Jakarta Timur. Namun, penangkapan George baru dilakukan dua bulan kemudian, tepatnya pada Minggu, 15 Desember 2024 malam.

Baca juga : Polisi Ungkap Penyebab Anak Bos Toko Roti di Jaktim Aniaya Pegawai dengan Cara Lempar Kursi

Kerja Tanpa Hak dan Keadilan

Selama bekerja di toko roti tersebut, DAD kerap dipaksa menjalani pekerjaan berat tanpa bayaran yang layak.

Gajinya sering kali tertunda, bahkan hingga tidak diberikan sama sekali. Upayanya untuk berhenti dari pekerjaannya juga dihalangi oleh pemilik toko, sehingga ia terpaksa bertahan di bawah kondisi kerja yang tidak manusiawi.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini